Salin Artikel

Masuk Bursa Cawapres Hasil Survei, Ridwan Kamil Kaget Bisa Mendekati Sandiaga

Peneliti menyampaikan pertanyaan kepada responden mengenai siapa wakil presiden yang akan dipilih jika pilpres diadakan saat ini.

Dalam survei nasional bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024 itu, Ridwan Kamil menduduki peringkat kedua dengan raihan 15,3 persen suara responden, di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno yang mendapat 25 persen suara.

Persentase yang diraih Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno hanya bisa didekati oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen.

Sisanya, tokoh lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang hanya meraih angka di bawah 10 persen.

Menanggapi hasil survei ini, Ridwan Kamil mengaku cukup terkejut.

Sebab, ia hanya satu peringkat di bawah Sandiaga Uno yang memiliki pengalaman mengikuti Pilpres 2019.

“Pertama, jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah Mas Sandi (Sandiaga Uno) yang pernah jadi cawapres waktu Pilpres kemarin. Tapi, tentu saya apresiasi, karena ini kan datang dari pilihan masyarakat. Meskipun itu hanya persepsi hari itu saja (saat survei dilakukan) kan,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (11/1/2022).

Meski demikian, Emil memastikan dirinya masih akan tetap fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jabar.

Adapun keputusannya masuk partai bakal dilakukan pada Juni 2022 mendatang.

Menanggapi santai hasil survei

Menurut Emil, berdasarkan pengalaman dua kali Pilkada, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei.

Contohnya, saat maju menjadi calon wali kota Bandung pada 2013, hasil surveinya dimulai dari 6 persen.

Pada hari pencoblosan, ia dan Oded dinyatakan menang dengan meraih suara 45 persen.


Contoh lain, saat pemilihan gubernur Jabar, tingkat keterpilihan salah satu pesaingnya dalam survei hanya 12 persen.

Ketika saat pemilihan, pesaingnya bisa meraih 29 persen suara.

"Ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Tapi, kalau konteks survei, lebih relevan ketika nama-nama calon sudah resmi dipasangkan,” kata Emil.

Adapun populasi dalam survei Indikator ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi, serta dilakukan penambahan 800 responden di Jawa Timur.

Metode ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) lebih kurang 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti.

Berikuti hasil survei 12 nama calon wakil presiden dalam survei Indikator :

Sandiaga Uno 25 persen.

Ridwan Kamil 15,3 persen.

Agus Harimurti Yudhoyono 12 persen.

Erick Thohir 7,9 persen.

Airlangga Hartarto 7,3 persen.

Khofifah Indar Parawansa 6,3 persen.

Puan Maharani 2,9 persen.

M Mahfud MD 2,1 persen.

Bambang Soesatyo 0,8 persen.

Muhaimin Iskandar 0,6 persen.

Zulkifli Hasan 0,6 persen.

Ahmad Syaikhu 0,6 persen.

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/11/120622178/masuk-bursa-cawapres-hasil-survei-ridwan-kamil-kaget-bisa-mendekati-sandiaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke