Salin Artikel

Sejarah Waduk Jatiluhur, Lokasi, dan Manfaat

KOMPAS.com - Waduk Jatiluhur terletak di 9 km dari Kota Purwakarta.

Waduk Jatiluhur dibangun dengan membendung Sungai Citarum dengan luas daerah aliran sungai, yaitu 4.500 km persegi.

Waduk mulai dibangun pada 1957 dengan peletakkan batu pertama oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967.

Pembangunan Waduk Jatiluhur menelan biaya US$ 230 juta. Nama bendungan waduk dinamakan Ir. H. Juanda dikarekan perjuangan beliau dalam pembiayaan pelaksana konstruksi Bendungan Jatiluhur.

Saat itu, Ir Juanda merupakan Perdana Menteri terakhir dan memimpin Kabinet Karya (1957-1959) bersama-sama dengan Ir. Sedijatmo dengan gigih memeperjuangkan terwujudnya proyek Jatiluhur di Pemerintah Indonesia dan forum Internasional.

Pembangunan Waduk Jatiluhur menenggelamkan 14 desa dengan jumlah penduduk 5.002 orang.

Akibatnya, penduduk itu pindah ke daerah sekitar bandungan dan sebagian pindah ke Kabupaten Karawang. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani.

Waduk Jatiluhur berfungsi dalam penyediaan air irigasi dan PLTA yang setiap tahunnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta II.

Di Waduk Jatiluhur ini terpasang 6 turbin dengan daya 187 MW dengan produksi listrik sekitar 2.700 kwh setiap harinya.

Selain itu, Waduk Jatiluhur mengairi irigasi dengan luas 242.000 ha, serta difungsikan juga untuk penyediaan air baku, budidaya, dan penanggulangan banjir.

Waduk Jatiluhur sebagai Obyek Wisata

Waduk pertama di Indonesia ini memiliki panorama danau dengan luas 8.300 ha. waduk ini memiliki berbagai fasilitas rekreasi, seperti hotel dan bungalow, bar dan restoran, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang, ruang pertemuan, sarana rekreasi serta olahraga air, playground, dan fasilitas lainnya.

Di Waduk Jatiluhur juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung yang menjadi daya tarik tersendiri.

Di waktu siang atau malam, pengunjung dapat menikmati keheningan sambil memancing ikan dan menikmati ikan bakar.

Di kawasan ini, pengunjung juga dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola PT Indosat sebagai alat komunikasi Internasional.

Jenis layanan yang disediakan, antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), International direct, dan lainnya. Letak Stasiun Satelit Bumi berada 7 km dari Kota Purwakarta.

Tarif masuk Waduk Jatiluhur Rp 25.000 per orang, tarif parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Tarif sewa perahu keliling adalah Rp 350.000 per putaran. (Anggara Wikan Prasetya)

Sumber: jabarprov.go.id, sinbad.sda.pu.go.id, dan kompas.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/12/211030378/sejarah-waduk-jatiluhur-lokasi-dan-manfaat

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke