Salin Artikel

Wana Wisata Ranca Upas Bandung : Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tariknya

KOMPAS.com - Jika Anda tengah mencari tempat wisata di Bandung yang menawarkan pengalaman berfoto bersama rusa di padang rumput yang cantik, jawabannya adalah Wana Wisata Ranca Upas.

Tempat wisata hits di Bandung ini yang bisa dikunjungi wisatawan yang ingin mendapat banyak pengalaman seru.

Di Ranca Upas, wisatawan bisa menikmati sejuknya suasana Ciwidey sembari melakukan berbagai aktivitas atau bahkan menghabiskan akhir pekan dengan berkemah.

Harga Tiket Ranca Upas Bandung

Jika wisatawan ingin berkunjung ke Ranca Upas berikut adalah harga tiket masuk di tempat ini, melansir dari Instagram @ranca_upas.

Baik hari biasa maupun akhir pekan, tiket masuk Ranca Upas adalah Rp 27.000 per orang termasuk untuk mengakses penangkaran rusa.

Seperti untuk menginap di area camping ground maka akan dikenakan tiket camping sebesar Rp 15.000 per orang.

Ada juga sensasi menginap di igloo tent yang pada hari biasa dikenakan tarif Rp 700.000 per tenda.

Sementara di akhir pekan fasilitas igloo tent bisa diakses dengan harga Rp 900.000 per tenda.

Harga tersebut belum termasuk wahana yang ada di dalamnya.

Sementara melansir dari Tribunnews.com, berikut adalah harga tiket wahana yang ada di Ranca Upas.

Harga tiket untuk mengakses fasilitas kolam renang Ranca Upas Bandung adalah Rp 22.000 per orang.

Adapun untuk area bermain anak, tiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 10.000.

Ada juga aktivitas berkuda dengan tarif Rp 50.000, dan memanah dengan harga tiket Rp 30.000 per orang.

Harap diperhatikan bahwa harga dan jam buka bisa berubah sewaktu-waktu.

Jam Buka Ranca Upas Bandung

Ranca Upas dibuka setiap hari dengan membagi jam operasionalnya menjadi dua.

Untuk obyek wisata Ranca Upas dibuka mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Sementara untuk camping ground bisa diakses 24 jam dengan waktu sewa dihitung 23 jam dengan waktu check out maksimal pukul 5 di hari berikutnya.

Lokasi dan Daya Tarik Ranca Upas Bandung

Ranca Upas berlokasi di Jl. Raya Ciwidey-Patengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Tempat wisata ini terasa sejuk karena berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Di bagian lokasi perkemahan (camping ground), Ranca Upas memiliki fasilitas yang lengkap, di antaranya kamar mandi umum dan masjid.

Di Ranca Upas ada juga area penangkaran rusa yang luas di mana wisatawan bisa berfoto dengan rusa-rusa lucu dan jinak.

Selain itu wisatawan bisa mencoba wahana lain yang tak kalah seru seperti kolam renang air hangat, berkuda, memanah, area bermain anak, dan ATV.

Harap diingat seperti tempat wisata di Bandung lainnya, Ranca Upas juga menerapkan protokol kesehatan selama pandemi sehingga wisatawan harus tetap menjaga ketertiban dan tidak menimbulkan kerumunan.

Sumber:

Instagram @ranca_upas
travel.kompas.com 
travel.tribunnews.com 

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/16/180226478/wana-wisata-ranca-upas-bandung-harga-tiket-jam-buka-dan-daya-tariknya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com