Salin Artikel

Marak Aksi Vandalisme, Pemkot Bandung Gelar Sayembara Berhadiah Rp 10 Juta, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Sulit menangkap pelaku vandalisme, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat menggelar sayembara senilai jutaan rupiah.

"Mungkin harus dengan hadiah. Jadi bagi siapa yang melaporkannya, saya akan berikan uang Rp 5 juta kepada yang melaporkan pelaku vandalisme di Jalan Babakan Siliwangi ke Diskominfo," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan A Brilyana, Selasa (18/1/2022).

Selain Diskominfo Kota Bandung, Camat Cicendo sebelumnya juga mengumumkan akan memberi hadiah Rp 5 juta bagi warga yang memberikan informasi soal pelaku vandalisme.

Namun, kata Yayan, uang itu akan diberikan jika informasinya valid.

"Sebelumnya juga kan Camat Cicendo umumkan bakal berikan Rp 5 juta juga. Jadi, total hadiah nanti Rp 10 juta," kata Yayan.

Aksi vandalisme di Kota Bandung semakin meresahkan. Selain meresahkan, aksi itu juga merusak keindahan di Kota Bandung.

Namun demikian, Yayan mengakui, pihaknya kesulitan untuk melacak dan menangkap pelaku.

Untuk itu, selain menggelar sayembara, pihaknya juga akan menyebar foto pelaku jika sudah tertangkap.

Harapannya, sanksi itu akan memberi efek jera.

"Kami soal ketertiban punya pola baru. Ketika ada yang melanggar dengan corat-coret ya akan di-screenshot lalu diviralkan di media sosial. Juga dipasang lewat baliho gambar pelakunya," kata Yayan.

Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial petugas memasang spanduk untuk mencari pelaku vandalisme di Jalan Babakan Siliwangi.

Pemasangan itu terekam dalam kamera pengawas atau closed-camera television (CCTV).

Tanggapan warga 

Dilansir dari TribunJabar.id, Sandi Nugraha (24) warga Antapani mengaku tertarik mengikuti sayembara tersebut.

Selain karena janji hadiah uang, dirinya juga tak sependapat dengan aksi vandalisme. 

"Saya tertarik buat ikut. Cara ini bisa cegah pelaku lainnya lakukan hal serupa, apalagi ada hadiahnya yang sampai jutaan itu menggiurkan sekali di kondisi pandemi ini," katanya di Balaikota Bandung, Selasa (18/1/2022).

Selain Sandi, warga lainnya bernama Febri Oktaviyana (26) dari Dago, juga tertarik. 

"Iya ingin banget ikut. Saya mau cari pelakunya biar mendapat uang sebesar itu. Ditambah agar jadi pelajaran supaya tak ada lagi pelaku vandalisme di Kota Bandung," ujarnya.

(Penulis : Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor: Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Hadiahnya Menggiurkan, Warga Tertarik Ikuti Sayembara Laporkan Pelaku Vandalisme Babakan Siliwangi

 

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/18/160600478/marak-aksi-vandalisme-pemkot-bandung-gelar-sayembara-berhadiah-rp-10-juta

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com