Salin Artikel

83 Warga Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Tasikmalaya, Kakek 74 Tahun Meninggal Dunia

Salah satu korban Jeje (74) asal kampung yang sama diketahui meninggal dunia usai mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sodonghilir.

Korban keracunan adalah warga beragam usia mulai kakek-kakek, pria dan wanita dewasa serta anak-anak.

Camat Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya, Uu Saeful Uyun mengatakan, kejadian keracunan tersebut bermula saat para korban menghadiri acara hajatan khitanan seorang anak di Kampung Sukaparan, Kamis (20/1/2022).

Sore harinya, korban mulai merasakan mual-mual, pusing dan muntah-muntah dengan waktu tak bersamaan dan terus bertambah sampai akhirnya mendapatkan perawatan medis di Puskesmas terdekat.

Korban mengalami kondisi kritis sampai akhirnya tak tertolong oleh tenaga medis akibat kekurangan cairan dan keracunan makanan.

"Meninggal dunia pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 17.30 WIB sore," jelas Uu kepada wartawan lewat telepon, Sabtu (22/1/2022).

Uu menambahkan, memgetahui kejadian itu petugas kesehatan dan aparat pemerintahan terus bergerak untuk melakukan pengobatan secara massal di Puskesmas dan ruang darurat.

Bahkan, ruangan Kepala Puskesmas Sodonghilir pun dipakai untuk ruang perawatan karena banyaknya korban dan ruang rawat inap tak cukup menampung korban.


Apalagi jarak lokasi kejadian dengan wilayah Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya cukup jauh dan mesti ditempuh waltu perjalanan hampir 2 jam lebih.

"Korban meningal diketahui selain keracunan makanan, juga memiliki riwayat penyakit kronis bawaannya. Sehingga saat dirawat secara intensif oleh tenaga medis tak tertolong lagi," kata dia.

Sesuai keterangan para korban, lanjut Uu, dalam nasi kotak hajatan tersebut terdapat menu makanan nasi, semur kentang, goreng ikan, telur, mie goreng dan sambel.

Hampir rata-rata semua korban mengaku bergejala sakit keracunan seperti pusing, mual, muntah dan diare usai makan nasi kotak tersebut.

"Untuk pasien yang mengalami keracunan, semuanya mengaku telah makan nasi kotak yang disiapkan dalam syukuran sunatan anak tetangganya dan mereka membawa pulang ke rumahnya," kata dia.

Sampai hari ini, Sabtu (22/1/2022), kata Uu, ada beberapa kprban yang kondisinya sudah membaik dan bisa kembali ke rumahnya lagi.

Namun, masih ada empat orang lagi yang masih dirawat intensif di Puskesmas karena kondisinya masih lemas.

"Korban yang telah meninggal sejak kemarin sudah dimakamkan di pemakaman umum. Dengan kejadian tersebut dari pemerintah daerah turut berduka cita atas meninggalnya korban," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/22/134213178/83-warga-keracunan-nasi-kotak-hajatan-di-tasikmalaya-kakek-74-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke