Salin Artikel

Kumpulan Berita Harian Bandung Terpopuler: Jenazah Ibu Peluk Anak di Tengah Timbunan Longsor

KOMPAS.com - Berikut kumpulan berita harian Bandung pada Minggu (23/1/2022):

1. Seorang ibu ditemukan tewas dalam kondisi memeluk anak

Nyawa Siti Nyoman (51) terenggut usai tertimbun longsoran tebing setinggi tujuh meter di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022) siang.

Material longsoran terbing itu menimpa rumah Siti di Dusun Cukang Galeuh RT 004 RW 001, Desa Cisurat, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Ketika peristiwa tersebut terjadi, Siti sedang memandikan anaknya, Dede Rayan Ardika (8).

Sepasang ibu dan anak itu pun tertimbun longsor.

Saat ditemukan, jenazah Siti tampak sedang memeluk anaknya. Adapun kondisi Dede mengalami luka berat.

"Longsor menimpa bagian belakang rumah atau dapur milik korban. Ibu korban kami temukan sedang memeluk anaknya. Ibunya meninggal di tempat, anaknya luka berat," ujar anggota Pusdalops-PB BPBD Sumedang, Dede Fadillah, Sabtu sore.

Seorang warga Kampung Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), menemukan mortir, Minggu (23/1/2022).

Mortir itu ditemukan oleh warga yang sedang bertani di belakang permukiman. Temuan itu lantas dilaporkan ke polisi.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, lokasi penemuan mortir telah diamankan.

"Saat ini, mortir tersebut masih di tempat semula, namun lokasi sekitar telah disterilisasi,” ucapnya, Minggu.

Untuk mengevakuasi mortir tersebut, petugas menghubungi Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar yang lebih mengetahui perihal bom.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jabar, telah bergulir selama 159 hari.

Akan tetapi, kasus ini masih menyisakan misteri mengenai siapa sosok pembunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Untuk mengungkap pelaku, Polda Jabar menyebar sketsa terduga pembunuh ke masyarakat dan seluruh kantor kepolisian di Indonesia.

"Sketsanya sudah kita sebar ke polres-polres wilayah, sampai ke polda seluruh Indonesia," tutur Kabid Humas Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, Sabtu.

Selain menyebar sketsa terduga pelaku, polisi juga sudah mengambil langkah penyidikan berupa lima kali olah tempat kejadian perkara (TKP), dua kali otopsi, dan memeriksa 69 saksi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sumedang, Aam Aminullah; Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Robertus Belarminus, I Kadek Wira Aditya, David Oliver Purba)

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/24/053000478/kumpulan-berita-harian-bandung-terpopuler--jenazah-ibu-peluk-anak-di-tengah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com