Salin Artikel

7 Taman Kota Bandung, Tempat Piknik Murah Meriah yang Bisa Dinikmati Bersama Keluarga

KOMPAS.com - Bandung memiliki sederet taman kota kekinian yang jadi destinasi wisata murah meriah.

Revitalisasi taman kota yang digagas pada era kepemimpinan Ridwan Kamil ketika menjabat sebagai Wali Kota berhasil membuat Bandung jadi semakin menarik.

Beberapa taman kota viral di Bandung ini bahkan jadi primadona karena suasananya yang nyaman dan banyaknya spot Instagramable.

Berikut adalah beberapa taman kota Bandung untuk piknik murah meriah yang pembangunannya digagas Ridwan Kamil.

Taman Cempaka menjadi salah satu taman yang pernah direvitalisasi oleh Ridwan Kamil dan kini dikenal dengan nama Taman Foto dan Taman Fotografi.

Taman kota ini merupakan salah satu taman tematik dengan luas 500 meter persegi yang memiliki ikon bentuk kamera.

Pada taman ini juga terdapat bingkai-bingkai foto dari besi dan kaca sebagai fasilitas untuk komunitas fotografer profesional maupun pemula ketika mengadakan pameran.

Lokasi Taman Fotografi terletak di Jalan Anggrek, Bandung, Jawa Barat.

Taman ini diresmikan oleh Ridwan Kamil ketika menjabat sebagai Wali Kota Bandung pada tanggal 21 September 2013.

Pada tahun 4 Januari 2014, Kang Emil meresmikan kembali kompleks Taman Pasupati atau Taman Jomblo yang sudah direvitalisasi.

Taman seluas 30x25 meter ini berlokasi tepat di bawah jalan layang Pasupati, Jalan Tamansari No.66, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Nama Taman Jomblo yang unik merupakan inisiatif dari Ridwan Kamil karena desain tempat duduk berbentuk kubus kecil berwarna-warni di taman ini hanya muat untuk satu orang saja.

Taman Jomblo dilengkapi dengan fasilitas berupa tempat duduk, wifi gratis, dan skatepark berstandar internasional.

Ridwan Kamil juga meresmikan Taman Film pada 14 September 2014 yang merupakan sebuah taman tematik di Kota Bandung.

Taman Film yang berlokasi bawah jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Taman ini berdiri di lahan seluas 1.300 meter persegi dengan kapasitas 500 penonton.

Di taman ini terdapat videotron raksasa berukuran 4x8 meter dengan sound sistem yang baik.

Ada dua pilihan tempat duduk yaitu rumput sintetis di bagian depan atau tribun berbentuk terasering seperti sawah.

Di era Ridwan Kamil, lahan seluas 2.000 meter persegi yang merupakan bekas bioskop Vanda sukses disulap menjadi taman kota yang menarik.

Peresmian Taman Vanda dilakukan pada tahun 2015 yang saat itu menjabat sebagai wali kota.

Lokasinya cukup strategis yaitu di Jalan Merdeka, dekat dengan Balai Kota, Polrestabes Bandung dan Gedung Bank Indonesia.

Mempercantik tampilan Kota Bandung, taman ini tak hanya menarik dilihat pada siang hari.

Pada malam hari, air mancur yang keluar dari bawah ubin granit terlihat berwarna-warni karena lampu yang terpasang di bawahnya.

Ridwan Kamil juga menyulap Taman Anggrek yang kumuh menjadi Taman Superhero yang diresmikan pada bulan Februari 2015.

Lokasi taman ini ada di Jalan Bengawan, Cihapit, Bandung Wetan dan mudah diakses dari pusat kota Bandung.

Di lahan seluas 600 meter persegi ini pengunjung bisa menemukan beberapa patung superhero seperti Gatotkaca, Iron Man, Spiderman, hingga Batman.

Karena keunikannya, taman Superhero juga dikenal dengan sebutan Taman robot.

Tak hanya patung, fasilitas lain di Taman Superhero antara lain playground, perpustakaan dan wifi gratis.

Tak heran tiap hari libur dan akhir pekan banyak keluarga yang berkunjung untuk memanjakan anak-anaknya dengan bermain di taman ini.

Taman Lansia diresmikan oleh Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung pada 14 Desember 2014.

Lokasi Taman Lansia ada di Jalan Cisangkuy, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan.

Taman ini didesain ramah lansia dengan suasana yang teduh dan dilengkapi berbagai fasilitas olah raga.

Namun setelah dibuka, taman ini justru lebih banyak dikunjungi anak-anak dan remaja.

Lokasinya yang dekat dengan pusat kota dan fasilitasnya yang bisa dimanfaatkan secara gratis membuat taman kota ini menjadi cukup populer.

Di dekat Kantor Balai Kota Bandung, tepatnya di Jalan Aceh ada ruang publik bernama Taman Sejarah.

Bekas lahan parkir seluas 2.000 meter persegi ini direvitalisasi oleh Ridwan Kamil menjadi ruang publik yang digunakan untuk wisata edukasi.

Di Taman ini, pengunjung bisa belajar sejarah Kota Bandung melalui foto dan diorama yang ada.

Selain itu foto-foto para pemimpin bandung dari era Bertus Coops hingga Ridwan Kamil terpampang di taman ini.

Sumber:
kompas.com 
tribunnews.com 
tribunnewswiki.com 

https://bandung.kompas.com/read/2022/01/30/165146178/7-taman-kota-bandung-tempat-piknik-murah-meriah-yang-bisa-dinikmati-bersama

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com