Salin Artikel

[POPULER BANDUNG] Lautan Manusia Saat Konser Tri Suaka di Subang | 21.000 Obat Terlarang Disita Polisi

Di video yang beredar, ribuan orang datang untuk menyaksikan konser tersebut. Sebagian besar tak mengenakan masker saat menonton konser.

Pasca-konser tersebut, tempat wisata tersebut ditutup karena dianggap melanggar prokes.

Berikut berita populer Bandung selengkapnya:

1. Polisi sita 21.000 obat terlarang di Cirebon

Satnarkoba Polresta Cirebon, Jawa Barat, menyita 21.000 butir berbagai jenis obat terlarang atau sediaan farmasi tanpa izin dari tujuh pengedar yang tersebar di lima kecamatan.

"Barang bukti yang kita sita ada 21.000 butir obat terlarang," kata Kapolresta Cirebon Kombes Arif Budiman di Cirebon, Selasa (1/2/2022).

Sebanyak 21.000 obat terlarang itu terdiri atas 6.805 butir Dextro, 9.517 butir Trihexiphenidyl, 3.444 butir Tramadol, dan 1.217 butir Excimer.

Selain barang bukti puluhan ribu obat terlarang, petugas juga mengamankan uang tunai hasil transaksi serta beberapa telepon genggam.

2. Lautan manusia saat konses Tri Suaka

Buntut dari konser musik yang videonya viral di sosial media, taman Anggur Kukulu Pagedan Barat di Subang kini ditutup Pemkab.

Pada Minggu (30/1/2022), sebuah video viral di media sosial menunjukkan konser musik dipadati pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Dalam video itu, konser musik Tri Suaka dan penyanyi Nabila Maharani mengundang ribuan massa dan menyebabkan kerumunan.

Sebagian besar pengunjung tak mengenakan masker saat menonton konser. Penutupan tempat wisata itu dilakukan selama tiga hari karena Satgas menilai kegiatan itu melanggar prokes.

Berdasarkan keterangan polisi, tubuh korban berhasil ditarik dari dalam pasir, namun nyawanya tidak tertolong.

"Korban berada di kedalaman 3 meter di atas permukaan tanah saat dinding sumur ambruk," kata Kapolsek Sindangbarang AKP Irwan Alexander, Selasa (1/2/2022).

Lokasi tewasnya korban penggali sumur sendiri di pesisir pantai Sindangbarang, Kampung Apra, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang.

"Kejadian ini akibat dinding sumur labil, tiba-tiba ambruk dan mengubur korban yang sedang berada di bawah," ujar dia.

4. Atraksi barongsai picu kerumuman di Mal Citylink Bandung

Mall Festival Citylink di Bandung, Jawa Barat, terancam disegel lantaran menggelar atraksi barongsai hingga menimbulkan kerumunan pengunjung. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/2/2022). Video dan foto kerumunan di Mal Citylink itu menjadi viral di media sosial.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Ghufron membenarkan hal tersebut.

"Betul, pada saat itu langsung dibubarkan. Sebetulnya itu mau tiga sesi, tapi jam pertama baru 10 menit kita bubarkan. Satu sesi rencananya 30 menit," kata Asep saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Asep memastikan, kegiatan atraksi barongsai di dalam Mal tersebut tidak memiliki izin dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung.

"Kegiatan itu tidak berizin dari Satgas Covid-19 Kota Bandung, termasuk informasinya dari Polres juga sama (tidak ada izin)," ucap Asep.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman, Putra Prima Perdana | Editor : Gloria Setyvani Putri, Abba Gabrillin)

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/03/055600778/-populer-bandung-lautan-manusia-saat-konser-tri-suaka-di-subang-21.000-obat

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com