Salin Artikel

Kisah Tragis Seorang Guru SD di Bandung, Tewas Dibunuh Mantan Suami karena Tolak Saat Diajak Rujuk

KOMPAS.com - Seorang guru sekolah dasar (SD) Negeri 032^Tilil, di Bandung, Jawa Barat, berinisial AR (50), ditemukan tewas di halaman sekolah tempatnya mengajar, Senin (7/2/2022) sekitar pukul 06.45 WIB.

Korban tewas ditikam dengan senjata tajam oleh mantan suaminya berinisial N (56).

"Adapun korban adalah mantan istrinya dan ini (pelaku) mantan suaminya," ucap Kapolsek Coblong Kompol Nanang Sukmajaya di Mapolrestabes Bandung, Selasa (8/2/2022).

Kronologi kejadian

Nanang mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi berawal mendatangi korban yang sedang menuju ruangan kelasnya.

Pelaku yang melihat korban, langsung mengejarnya. Sebelum menusuk korban, sambung Nanang, keduanya sempat cekcok hingga akhirnya N menusuk korban.

"Korban sudah tergeletak di sana, artinya kita tidak dapat menolong korban ke rumah sakit, karena sudah meninggal dunia," ujarnya.


Diduga sudah direncanakan

Kata Nanang, pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku sudah direncanakan. Sebab, saat melakukan aksinya N membawa senjata tajam dari rumah.

"Berdasarkan fakta sudah ada niat, pisau kita dalami dari mana. Pisau ada padanya," ungkapnya.

Sebelum membunuh korban, pelaku menunggu dari luar sekolah. Begitu melihat korban, keduanya terlibat cekcok hingga N menusuk mantan istrinya dengan pisau yang telah dibawanya.

Usai membunuh mantan istirnya, pelaku tidak kabur dan tetap menunggu di loksi kejadian hingga akhirnya ia ditangkap polisi.

"Setelah pelaku melakukan penusukan, pelaku tetap di situ, bersama alat yang digunakan. Dan (pelaku) menanti kedatangan kepolisian, polisi hadir di TKP, dan mengamankan pelaku diamankan ke polsek," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Trihandoyo ditemui di Mapolrestabes Bandung, Senin (7/2/2022).


Motif pembunuhan

Setelah berhasil menangkap pelaku, diketahui, motif aksi yang dilakukan N salah satunya adalah korban menolak untuk diajak rujuk.

"Ada beberapa motif yang terjadi, salah satunya itu berdasarkan keterangan saksi yang bersangkutan itu (pelaku) ingin rujuk lagi namun (korban) menolak," kata Kapolsek Coblong Kompol Nanang Sukmajaya di Mapolrestabes Bandung, Selasa.

Motif lainnya, kata Nanang, pelaku ingin ikut bergabung ke acara pernikahan anak bungsu mereka, tetapi tidak diperkenankan oleh si anak karena ayahnya tak pernah mengurusnya selama 22 tahun.

Diketahui, pelaku dan korban sudah bercerai sejak 2007. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai dua orang anak. Anak sulung mereka sudah menikah dan anak bungsu merencanakan menikan akhir pekan nanti.

"Berdasarkan fakta yang ada, salah satu latar belakang dugaan pembunuhan tersebut menyebabkan kekecewaan terhadap mantan suami," ucap Nanang.

Saat ini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku sudah mendekam di sel tahanan sementara di Mapolsek Coblong.

Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan hukuman pidana maksimal seumur hidup.

 

Penulis : Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor : Khairina, Gloria Setyvani Putri, Abba Gabrillin)

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/09/071518578/kisah-tragis-seorang-guru-sd-di-bandung-tewas-dibunuh-mantan-suami-karena

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke