Salin Artikel

Mayat Terbungkus Plastik di Cibinong Bogor Diduga Korban Pembunuhan

Saat ini, mayat perempuan tersebut masih dalam pemeriksaan visum di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Kapolsek Cibinong Kompol Bayu Tri Nugraha mengatakan, mayat itu pertama kali ditemukan oleh warga pada Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.

Ketika itu, warga yang menemukan mayat tersebut baru selesai mengarit untuk ternaknya pada Rabu pagi.

Kemudian, saat melintasi jalan Kampung Pisang, dirinya melihat plastik besar berwarna hitam ditutupi kardus layaknya paket tergeletak di pinggir jalan.

Awalnya ia mengira plastik besar itu adalah sampah. Namun, semakin ia dekati muncul bau menyengat. Dari situ, ia pun curiga karena plastik itu dikerubungi lalat dan mengeluarkan bau bangkai.

"Betul mayat itu perempuan, ditemukan oleh warga sekitar, memang awalnya dikira sampah," kata Bayu saat dikonfirmasi, Kamis (10/2/2022).

Karena penasaran, ia terpaksa merobek plastik hitam yang dikira sampah itu. Betapa terkejutnya, saat pertama kali ia melihat punggung manusia.

Mengetahui plastik itu ternyata berisi mayat, ia langsung menghubungi RT dan kemudian melapor ke polisi.

Saat dievakuasi, mayat perempuan itu dalam kondisi meringkuk mengenakan tank top dibungkus kain di dalam karung yang dilapisi plastik hitam dan ditali menggunakan plester.

"Pas dibuka sama warga itu, terlihat punggung orang dan mengenakan tank top. Mendapat info itu kita langsung datang ke TKP dan memeriksanya lagi, ternyata memang betul isi plastik itu mayat. Langsung dinaikkan ke ambulans dibawa ke Jakarta," ujar Bayu.

Menurut Bayu, mayat berjenis kelamin perempuan tersebut diperkirakan berusia antara 20-30 tahun. Namun, secara akurat ia akan memastikan dari hasil visum.

Bayu menduga kuat mayat perempuan yang ditemukan terbungkus plastik itu menunjukkan korban pembunuhan.

Sebab, kata dia, tidak mungkin ada orang tewas secara wajar dalam kondisi seperti itu. Apalagi, jalan di sekitar itu merupakan kebun, tanah becek, dan relatif sepi pengendara.

Kendati demikian, hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti pakaian, baju, dan mukena yang ada di dalam plastik tersebut.

Polisi juga tengah memeriksa 2 saksi untuk dimintai keterangan. Sejauh ini, pihaknya juga belum mendapat laporan orang hilang dari masyarakat.

"Mudah-mudahan ini bisa terungkap karena tim masih terus menyelidiki saksi saksi dan bukti bukti di TKP. Kalau CCTV itu masih dalam pengembangan juga karena jalan di sekitar situ kebun-kebun dan jalannya relatif kosong," jelas dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/10/165630878/mayat-terbungkus-plastik-di-cibinong-bogor-diduga-korban-pembunuhan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com