Presiden Jokowi Lepas Ekspor Mobil Pertama ke Australia

Mobil pertama yang diekspor ke Australia yakni Fortuner yang diproduksi PT TMMIN.

"Dengan mengucap bismilahirohmannirohim, pada pagi hari ini saya luncurkan pelepasan ekspor yang ke-2 juta unit PT Toyoya Motor Manufacturing Indonesia dan ekspor perdana Fortuner ke Australia," kata Jokowi di acara peluncuran ekspor PT TMMIN, Selasa.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi PT TMMIN yang mengambil peluang pasar baru otomotif Indonesia dengan melakukan ekspor mobil Fortuner ke Australia pada kuartal pertama 2022 ini.

Menurut Jokowi, pandemi bukan hanya menghadirkan ujian dan tantangan bagi dunia usaha dan industri, namun juga menghadirkan peluang baru pasar otomotif.

"Karena itu, saya sangat menghargai, sangat mengpresiasi, karena apa pun tadi kita sudah melihat produknya Fortuner, selain produk produk yag lain, ini dihasilkan oleh SDM yang memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk produk ekspor," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu menyebutkan, produk ekspor mempunyai banyak pesaing dari negara-negara produsen mobil.

Menurut dia, konsumen akan memilih produk Indonesia apabila memiliki kualitas yang baik.

Peluncuran ekspor perdana ke Australia ini, menurut Jokowi, membuktikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki kualifikasi untuk memproduksi mobil kualitas ekspor, yakni dengan ketelitian, kecermatan, dan kehati-hatian, lantaran menyangkut keselamatan orang.

Jokowi juga mengapresi upaya Menteri Perindustrian dalam mendorong perluasan ekspor mobil.

PT TMMIN sendiri telah mengekspor ke lebih dari 80 negara di empat benua.

"Dan yang saya senang juga, karena kandungan lokalnya. TDKN (tingkat komponen dalam negeri) lebih dari 75 persen local purchase-nya. Dan banyak komponen, banyak sparepart dan juga aksesoris yang ada di dalam mobil itu disuplai dari industri UKM kita. Ini sangat baik untuk menghidupkan usaha-usaha kecil yang ada di negara kita," kata Jokowi.

Pelepasan tersebut juga dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Menteri Investasi Bahlil Lahadahlia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Karawang Cellica Nurrachadina, dan Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono.