Kasus Covid-19 Melonjak, Kota Tasikmalaya Kembali PPKM Level 3

Hal tersebut membuat Kota Tasikmalaya kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Sebelumnya, Kota Tasikmalaya sudah berada di level 1, karena tidak ada penambahan kasus baru Covid-19.

Namun, saat ini kasus aktif bertambah menjadi 778 kasus.

"Kemarin tanggal 11 Februari, jumlah kasus masih 427 kasus aktif Covid-19. Sampai kemarin,  667 kasus, dan siang hari ini, jumlah kasus aktifnya sudah di angka 778 orang," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra kepada wartawan, Selasa.

Dengan penetapan status PPKM level 3, masyarakat diminta terus waspada dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Kemarin kita sudah mendapatkan informasi dari pusat melalui Inmendagri bahwa status Kota Tasikmalaya sudah naik lagi ke level 3 PPKM," kata Asep.

Menurut Asep, penambahan kasus aktif diduga akibat mobilisasi masyarakat luar daerah ke Kota Tasikmalaya.

Sebab, posisi Kota Tasikmalaya selama ini sebagai daerah penyangga mobiliasasi masyarakat dari kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta.

"Misalnya ada anaknya yang kerja di Jakarta atau Bandung, berkunjung ke Tasikmalaya dan ternyata saat di-swab di sana sudah positif. Menyebar dan menular di sini," ujar Asep.

Sesuai arahan pemerintah pusat, kemungkinan besar penambahan akan terus berlanjut sampai 3 bulan ke depan.

"Nah, ini kan belum puncaknya. Kemungkinan saat nanti masuk Lebaran bisa sedang puncaknya atau sudah mulai menurun penularannya. Kita lihat saja nanti," kata dia.

Selain itu, menurut Asep, penambahan kasus ini juga berdampak pada jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19.

"Kemarin datanya 52 orang (nakes) dan 28 orang masih menjalani isolasi. Nah, hari ini itu bertambah lagi, tapi datanya belum pasti, nanti diinformasikan lagi penambahannya," kata dia.

Menurut Asep, kebijakan lebih lanjut mengenai PPKM level 3 akan disampaikan oleh Wali Kota Tasikmalaya.