Salin Artikel

7 Obyek Wisata di Pangalengan, Salah Satunya Lokasi Syuting "Pengabdi Setan"

KOMPAS.com - Pangalengan merupakan sebuah daerah berupa dataran tinggi yang berada di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Tak hanya terkenal dengan produksi susunya, Pangalengan juga memiliki beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi di akhir pekan.

Tak hanya memiliki pesona alam yang indah, Pangalengan juga memiliki obyek wisata misteri.
Berikut adalah sederet rekomendasi obyek wisata di Pangalengan yang menarik untuk dicoba.

Perkebunan Teh Malabar adalah kebun teh berada sekitar 45 kilometer di selatan Bandung.

Lokasinya cukup sejuk karena berada pada ketinggian 1550 m di atas permukaan laut.

Perkebunan teh ini dibangun pada tahun 1890 pada masa penjajahan Belanda oleh K.A.R Bosscha

Jam buka obyek wisata kebun teh Malabar adalah mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Sementara harga tiket masuk obyek wisata kebun teh Malabar sangat murah hanya Rp 2.000 untuk 1 kendaraan.

Kawasan obyek wisata Situ Cileunca, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, dapat menjadi pilihan untuk berlibur di akhir pekan.

Kawasan ini memiliki banyak atraksi selain pemandangan indah Gunung Wayang dari pinggir kawasan danau.

Salah satu daya tarik Situ Cileunca adalah kemudahan untuk mengakses penginapan dan juga kawasan berkemah di sekitar obyek wisata ini.

Jam buka obyek wisata Situ Cileunca adalah mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Sementara harga tiket masuk obyek wisata Situ Cileunca yaitu Rp 2.500 untuk anak dan Rp 5.000 untuk dewasa.

Obyek wisata Kawah Wayang dikenal dengan kenampakan asap putih yang muncul dari sela-sela bebatuan.

Keberadaan obyek wisata Kawah Wayang akan membuat wisatawan semakin memiliki banyak pilihan saat berkunjung ke Pangalengan.

Untuk mencapainya terdapat jalur trekking dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan.
Adapun harga tiket masuk obyek wisata Kawah Wayang yaitu Rp 10.000 saja.

Tak jauh dari Kawah Wayang ada obyek wisata kekinian bernama Wayang Windu.

Tempat ini cocok untuk berburu spot foto Instagramable dengan latar belakang perkebunan teh.

Letaknya ada di Kebun Teh Kertamanah dengan panorama indah perkebunan teh di segala penjuru.

Jam buka obyek wisata Wayang Windu Panenjoan adalah setiap hari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Sementara harga tiket masuknya adalah Rp 10.000 per orang, dengan tarif parkir Rp 3.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil.

Pemandian Air Panas Cibolang berlokasi di Pacet, Kertasari, Pangalengan dan jadi tempat wisata legendaris di Bandung.

Berdiri sejak tahun 1985, Pemandian Air Panas Cibolang telah mengalami beberapa kali renovasi sehingga tetap terasa nyaman.

Di tengah udara dingin Pangalengan, merasakan mandi air panas di lokasi ini terasa sangat menyegarkan.

Tak hanya itu, fasilitas di tempat ini juga cukup komplit mulai darii tempat makan hingga penyewaan alat pancing.

Rumah bekas lokasi syuting film Pengabdi Setan garapan sutradara Joko Anwar kini menjadi sebuah obyek wisata misteri.

Pengunjung datang karena penasaran tentang misteri yang ada di lokasi syuting film tersebut.

Lokasi rumah ini ada di kawasan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Rumah tua yang tidak lagi dihuni ini adalah bekas rumah dinas pimpinan perkebunan teh yang saat ini menjadi PTPN VIII.

Jam buka obyek wisata Rumah Pengabdi Setan tidak dibatasi alias buka 24 jam dengan tiket masuk Rp 10.000 rupiah per orang.

Tak cuma rumah Pengabdi Setan, ada juga bangunan klasik penuh misteri yaitu Rumah Putih Cukul atau juga dikenal dengan Villa Jerman.

Lokasinya berada di kawasan perkebunan teh Cukul yang dekat dengan sunrise point dan cukup menyita perhatian karena bangunannya terlihat dari jauh.

Villa ini juga dikenal dengan nama Villa Merah dan kini dikelola oleh anak usaha Sosro.

Dengan gaya bangunan klasik ala Jerman, villa ini diketahui pernah digunakan sebagai tempat syuting sejumlah film.

Untuk memasuki kawasan perkebunan teh ini pengunjung akan dikenakan tarif Rp 10.000, sayangnya kini Rumah Putih Cukul tidak lagi dibuka untuk umum.


Sumber:
jabarprov.go.id 
rri.co.id 
travel.kompas.com 
foto.kompas.com 

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/17/142423578/7-obyek-wisata-di-pangalengan-salah-satunya-lokasi-syuting-pengabdi-setan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com