Salin Artikel

Salah Satu Santri Tewas dalam Kebakaran Masuk Pesantren sejak Lulus PAUD, Cita-citanya Hafiz Al Quran

KARAWANG, KOMPAS.com - Pada Selasa (22/2/2022) siang, Rizki (28) memeluk peti jenazah putranya.

Tangis kehilangan putranya, Moreno Aditya, belum berhenti.

Keluarga dan para tetangga pun datang menyampaikan belasungkawa, termasuk Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Moreno diketahui salah satu korban meninggal pada kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Senin (21/2/2022).

Nakim (54), kerabat, mengenal Moreno sebagai sosok yang periang. Moreno masuk pesantren tahfidz sejak keluar dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Bocah umur 10 tahun itu memang ingin menjadi hafiz Quran.

"Masuk pesantren sejak kecil. Sekarang kelas IV (SD)," kata Nakim.

Moreno diketahui tinggal bersama uwaknya di di Dusun Puloluntas, RT 005, RW 002, Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, sedangkan ibunya merantau di Tangerang.

"Meskipun merantau, luar biasa tetap memerhatikan dan bisa menyekolahkan dan mesantrenkan almarhum," kata dia.

Kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot terjadi pada Senin (22/2/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Dari keterangan saksi, santri tak sempat menyelamatkan diri lantaran api membesar di pintu keluar, sedangkan santri lainnya telah menyelamatkan diri.

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, dugaaan awal kebakaran bermula dari munculnya api di kipas angin yang kemudian menyambar ke kasur.

Bangunan lantai dua yang terbuat dari kayu itu kemudian terbakar.

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/22/135500178/salah-satu-santri-tewas-dalam-kebakaran-masuk-pesantren-sejak-lulus-paud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke