Salin Artikel

5 Fakta Menarik Cimahi, “Kota Tentara” yang 34 Persen Penduduknya Belum Menikah

Wilayah Kota Cimahi dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Bandung, yang dimekarkan pada 29 Januari 1976.

Kota Cimahi ini berada di tengah-tengah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Luas wilayah Kota Cimahi mencapai 40,47 kilometer persegi, yang dihuni oleh 560.512 jiwa penduduk.

Dengan demikian, Kota Cimahi termasuk kota padat, dengan kepadatan penduduknya mencapai 13.850 jiwa per kilometer persegi.

Berikut fakta menarik Kota Cimahi yang berjuluk “Kota Tentara” dan “Kota Hijau” ini:

1. Dibuka Zaman Daendels

Sejarah Kota Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, saat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membangun proyek Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan.

Jalan Raya Pos ini tidak membentang di pesisir utara Jawa saja, namun juga melewati dari tengah seperti Bandung.

Pada masa Daendels ini pula Belanda membangun pos penjagaan atau loji yang lokasinya di Alun-Alun Cimahi saat ini.

Sejak saat itu, wilayah Cimahi mulai dikenal dan disinggahi oleh orang dari luar daerah.

Cimahi makin berkembang saat dibangunnya jalur kereta api Bandung-Cianjur pada tahun 1874-1893.

Pada periode pembangunan jalur kereta api itu, dibangun pula Stasiun Kereta Api Cimahi.

2. Menjadi Kecamatan di Kabupaten Bandung

Pada perkembangan berikutnya, berdasarkan Staatsblad Belanda tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan di Kabupaten Bandung.

Status Kecamatan Cimahi ini bertahan hingga Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Kemudian pada tahun 1962, dibentuklah kawedanan yang meliputi empat kecamatan, yaitu Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat.

Wilayah kawedanan ini kemudian ditingkatkan menjadi kota administratif pada tahun 1975.

3. Kota Administratif Pertama di Jawa Barat

Peresmian Cimahi sebagai Kota administratif dilakukan pada tanggal 29 Januari 1976.

Momen tersebut sekaligus menjadikan Cimahi sebagai kota administratif pertama yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Status Cimahi sebagai kota otonom baru diresmikan pada tahun 2001, setelah era Reformasi.

Hingga saat ini, Kota Cimahi memiliki 3 kecamatan yaitu Cimahi Selatan, Cimahi Tengah, dan Cimahi Utara.

Dari tiga kecamatan itu, Kota Cimahi total memiliki 15 kelurahan.

Beberapa pusat pendidikan tentara di Cimahi yaitu:

  • Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed)
  • Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdikpengmilum)
  • Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
  • Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
  • Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
  • Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
  • Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom)
  • Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)

Selain itu, Cimahi juga menjadi tempat markas militer, antara lain:

5. 34 Persen Penduduknya Belum Kawin

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Semester I 2021, jumlah penduduk Kota Cimahi mencapai 560.512 jiwa.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili di Cimahi selama 6 bulan atau lebih, atau kurang dari 6 bulan namun bertujuan menetap.

Dari temuan tersebut, BPS menggolongkan penduduk Kota Cimahi berdasarkan status perkawinan.

Hasilnya, sebanyak 34,36 persen penduduk Kota Cimahi berstatus belum kawin. Artinya, 34 dari 100 orang di Cimahi masih lajang.

Sementara penduduk yang sudah kawin mencapai 57,46 persen, dan penduduk yang cerah hidup/mati jumlahnya mencapai 8,18 persen.

Sumber:
Cimahikota.go.id
BPS.go.id

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/22/174755278/5-fakta-menarik-cimahi-kota-tentara-yang-34-persen-penduduknya-belum-menikah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke