Salin Artikel

Perajin Tahu Tempe di Bandung Produksi Lagi, Ada yang Pilih Naikan Harga hingga Perkecil Ukuran

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah tiga hari mogok, sejumlah perajin dan tempat produksi tahu kembali beroperasi.

Salah satunya seperti di kawasan Cibuntu, Kota Bandung, Jawa Barat.

Mereka kembali produksi meski harga kedelai di pasaran masih tinggi di angka Rp 11.300 per kilogram, dari yang biasanya Rp 10.000.

"Kami mulai produksi lagi hari ini. Tapi karena harga kedelai masih tinggi, jadi harga tahu dan tempenya naik," beber produsen tahu dan tempe di Cibuntu, Jamal saat dihubungi Kamis (24/2/2022).

Sementara untuk harga tahu di tingkat perajin dari awalnya Rp 50.000 per papan naik Rp 5.000 menjadi Rp 55.000 per papan.

Sedangkan harga tempe pun naik di kisaran 10-15 persen.

Ada pula perajin yang menjual tahu dengan harga yang sama, namun memperkecil ukuran tahu, seperti yang dilakukan Iniyani.

"Harganya tetap sama tapi ukurannya diperkecil, khawatir nanti pembeli beralih mencari makanan lain," ucap Iniyani.

Sementara itu, salah satu warga Bandung, Alisa Marwan mengaku sudah membeli tahu tadi pagi.

Ia membeli dengan harga yang sama Rp 5.000 per bungkus.

"Ukurannya memang lebih kecil. Tapi enggak masalah, yang penting jangan sampai hilang di pasaran lagi. Repot cari penggantinya. Karena sumber protein yang lain harganya lebih mahal," beber dia.

Apalagi, ia mendengar harga daging sapi saat ini sedang tinggi. Dalam sepekan terakhir, kata Alisa, sudah tiga kali naik.

"Saudara saya jualan di pasar, jadi kalau ada barang yang naik suka ngasih tahu. Tapi keluarga saya jarang mengonsumsi daging, jadi kurang berdampak pada keluarga saya," ucap dia.

Berbeda ketika tahu dan tempe menghilang di pasaran, ia kebingungan mencari pengganti. Sebab, produk olahan kedelai itu jauh lebih terjangkau.

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/24/185202178/perajin-tahu-tempe-di-bandung-produksi-lagi-ada-yang-pilih-naikan-harga

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke