Salin Artikel

[POPULER BANDUNG] Status Tersangka Nurhayati Dibatalkan | Mobil Dilempar Batu oleh Geng Motor

KOMPAS.com - Berita status tersangka Nurhayati, mantan Bendahara Desa Citemu, Cirebon, Jawa Barat, dibatalkan menjadi perhatian publik.

Usai mendengar kabar tersebut, Nurhayati pun menangis.

Sementara, berita mobil dilempar batu oleh geng motor juga menjadi perhatian publik.

Saat ini, polisi masih memburu para pelaku.

Berikut populer Bandung selengkapnya:

Status tersangka Nurhayati, mantan bendahara Desa Citemu, Jawa Barat, akhirnya dibatalkan.

Hal itu diungkapkan kakak kandung Nurhayati, Junaedi.

Junaedi mengatakan, informasi itu pertama kali ia ketahui melalui media massa.

Mengetahui itu, kata Junaedi, ia lantas mengabari adiknya yang saat ini masih melakukan isolasi mandiri pasca terpapr Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Kami sangat senang, adik saya langsung menangis mendengar kabar tersebut. Dia juga menyampaikan sangat berterima kasih kepada banyak pihak," kata Junaedi kepada Kompas.com di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022).

 

Sebuah mobil Daihatsu Sigra berwarna putih dengan nomor polisi Z 1726 LN rusak di bagian kaca dan bodi setelah dilempar batu oleh geng motor.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022) dini hari.

"Menurut keterangan saksi, pelakunya dua orang memakai sweater dan jaket warna hitam menaiki motor Kawasaki Ninja warna hijau," ujar Kepala Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya, Ipda Ipan Faisa, Minggu sore.

Saat kejadian, kata Ipan, sopir sempat mengejar para pelaku yang kabur ke arah Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Namun, para pelaku berhasil meloloskan diri.

 

Sebanyak 10 rumah di Kampung Bojongsawah, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat, rusak setelah di wilayah itu diguyur hujan dan angin kencang.

"Sementara dilaporkan ada 10 rumah yang terdampak, mayoritas bagian gentingnya," Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Nanang Sudrajat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Meski demikian, warga yang rumahnya terdampak itu masih bisa menempati.

"Kebutuhan untuk para penyintas seperti material bangunan untuk perbaikan, dan perlengkapan rumah tangga," ujar Nanang.

"P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Daerah) Sagaranten sudah berkoordinasi dengan aparat setempat," sambungnya.

 

Dua pengendara motor yakni Nurlela dan Nyai Maryati tewas tertimpa pohon tumbang di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (27/2/2022).

Selain dua korban tewas, dalam kejadian itu terdapat juga dua pengendara motor lainnya yang mengalami cedera, mereka yakni Sri Fitriliyani Cema Aulia.

Peristiwa pohon tumbang ini terjadi di Jalan Palabuhanratu - Cisolok, sekitar kawasan Cagar Alam (CA) Sukawayana, Kecamatan Cikaka, pada sekitar pukul 09.00 WIB.

"Dua korban meninggal berboncengan satu motor, dan yang luka juga berboncengan satu motor," ujar Kepala Polsek Cikakak AKP Bri Catur Budiono saat dikonfirmasi, Minggu.

Saat kejadian, kata Catur, sedang hujan disertai angin kencang.

 

Sumber: KOMPAS.com (Muhamad Syahri Romdhon, Irwan Nugraha, Budiyanto | Editor : Abba Gabrillin, Priska Sari Pratiwi)

https://bandung.kompas.com/read/2022/02/28/055600778/-populer-bandung-status-tersangka-nurhayati-dibatalkan-mobil-dilempar-batu

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com