Salin Artikel

Kesal Moge Tabrak 2 Bocah Kembar hingga Tewas, Warga Pasang Tulisan "Kepada Harley Davidson, Hargai Manusia"

Kedua korban adalah anak pasangan Wasmo dan Empong, warga Blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kedua korban ditabrak saat akan menyebrang Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran di dekat rumah mereka tepatnya di Blok Kedungpalumpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang.

Saat kedua korban menyebrang, melaju rombongan motor gede yang melaju kencang dari arah Padaherang menuju Pangandaran.

Kecelakaan pun tak bisa dihindari. Dua motor gede menabrak saudara kembar itu hingga korban terpental dan meninggal dua.

Dua korban meninggal karena mengalami luka para dikepala.

Polisi menyebut motor Harley yang berwarna merah dengan pelat nomor D 1993 NA dibawa oleh Angga Permana Putra (40), warga Kota Cimahi.

Sementara motor gede berpelat nomor B 6227 HOG dikendarai Agus Wardi (52), asal Bandung Barat.

Kanit Lantas Polsek Kalipucang, Bripka Agus Diksi mengatakan dari analisa sementara, kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengendara motor yang mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Spanduk tersebut dipasang di samping jalan raya sekitar lokasi kejadian dua bocah kembar yang tertabrak motor Harley Davidson atau motor gede.

Tepatnya di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, Blok Kedungpalumpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Habibi Syafarudin (48), warga sekitar sekaligus kerabat korban mengatakan tulisan itu dibuat sebagai bentuk kekesalan warga.

"Bukan hanya keluarga, warga di sini juga sempat geram dengan adanya anak yang tertabrak motor gede," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di sekitar rumah duka, Sabtu (12/3/2022) sore.

Kekesalan itu muncul karena pengendara motor gede itu melaju seperti yang punya jalan sendiri padahal dikawal oleh pihak kepolisian.

"Jadi, Saya harapkan ke depannya ada tindaklanjuti supaya tidak terjadi lagi (korban yang ditabrak moge)," ucapnya.

"Dan sekarang, kami minta ada pertanggungjawaban dari pihak kepungurusan dari Harley Davidson Indonesia," tambah Habibi.

Hingga Sabtu sore, dua pengendara dan motor gede (moge) yang menabrak bocah kembar hingga meninggal di Pangandaran masih diamankan di Mapolsek Kalipucang.

Kedua penabrak ini merupakan bagian dari rombongan motor Harley Davidson atau moge yang konvoi melaju dari arah Banjar menuju Pangandaran.

Namun kedua pemotor menabrak dua bocah kembar berusia delapan tahun yang akan menyeberang jalan.

Kedua pengendara moge mengalami luka ringan dan kedua moge mengalami kerusakan di bagian depan.

"Kami jujur sangat berduka mendalam, artinya musibah ini siapa yang mau? Kami memang harus bertanggung jawab dan tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah," ujar Boyke saat ditemui sejumlah wartawan di Mapolsek Kalipucang, Sabtu (12/3/2022) sore.

Ia mengaku, pihaknya sudah sepakat menyelesaikan permasalah tersebut secara kekeluargaan.

"Kita sepakat bermufakat, menyelesaikan permasalah ini secara musyawarah kekeluargaan dan pihak korban pun sudah menerima kejadian ini, berbesar hati. Artinya musibah ini tidak disengaja," katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap HDCI Bandung atas apa yang dilakukan oleh anggota HDCI Bandung.

Kepada pihak korban, kata dia, pihaknya sudah membicarakan dengan anggota HDCI Bandung.

"Tahap pertama, kami sudah melakukan uang santunan terhadap pihak korban untuk pemakaman dan sebagainya, tahlil atau pengajian. Dan tahap selanjutnya, kami akan berkomunikasi erat apa yang diperlukan oleh pihak keluarga. Insyaallah oleh teman-teman HDCI Bandung dibantu," ucap Boyke.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Setelah Dua Bocah Kembar Tertabrak Moge, Warga Pangandaran Pasang Spanduk, Sindir Pengendara Harley

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/13/110100578/kesal-moge-tabrak-2-bocah-kembar-hingga-tewas-warga-pasang-tulisan-kepada

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke