Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Kecelakaan di Tol Cipali | Polisi Amankan 1 Ton Sabu

KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah mobil truk dengan Daihatsu Xenia terjadi Tol Cipali Kilometer 91+400 lajur A arah Jakarta menuju Cirebon pada Rabu (16/3/2022) pagi.

Akibat kejadian itu, satu orang penumpang Xenia bernama Darman (60) tewas. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka ringan.

Sementara itu, Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Jabar berhasil mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat satu ton.

Sabu ini diamankan di Pantai Mandasari Kecamatan Patigi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).

Satu ton sabu tersebut merupakan kiriman dari Iran menggunakan kapal melalui jalur perairan Pangandaran Jawa Barat.

Berikut populer Jawa Barat selengkapnya:

Panit PJR Tol Cipali Ditlantas Polda Jabar Iptu Karyana mengatakan, kejadian berawal saat mobil Xenia melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Sesampainya di lokasi, sambungnya, pengemudi diduga kurang melakukan antisipasi dan menabrak bagian belakang truk.

Akibatnya, mobil berpindah lajur, daru lajur dua ke lajur satu dan mengakibatkan kendaraan tersangkut.

"Kendaraan Daihatsu Xenia tersangkut dan terbawa sejauh 100 meter kemudian terguling," kata Karyana melalui keterangannya, Rabu (16/3/2022).

 

Direktur Ditresnarkoba Polda Jabar Kombes Pol Johannes R Manalalu mengatakan, satu ton sabu yang berhasil diamankan pihkanya merupakan kiriman dari Iran menggunakan kapal melalui jalur perairan Pangandaran Jawa Barat.

Setibanya di Pangandaran, sabu tersebut dipindahkan ke kapal nelayan hingga akhirnya berhasil diamankan pihaknya.

"Total yang diamankan 1.000 kilogram," kata R Manalalu, didampingi Wadir Ditresnarkoba AKBP Nuredy Irwansyah melalui keterangannya.

Selain mengamankan satu ton sabu, pihaknya juga mengamankan lima orang yang diduga membawa sabu tersebut.

Kelimanya diketahui berinisial DH, HH, AH, seorang perempuan berinisial NS, dan warga Afghanistan berinisial M.

 

Pelaku pembunuh ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam bagasi mobil Alphard di Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/8/2021) lalu hingga saat ini masih misteri.

Dalam kasus ini, sudah 118 saksi yang diperiksa polisi.

Pengamat Kriminolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Yesmil Anwar mengaku kecewa dengan pihak kepolisian yang belum mengungkap siapa pelaku pembunuh kedua korban.

"Ya agak kecewa, profesionalitas polisi tidak maksimal, terlalu banyak steament tapi kemajuannya lambat" kata Yesmil saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (16/3/2022).

Yesmil pun meminta pihak kepolisian untuk tidak banyak membuat pernyataan. Sebab, itu akan memperkeruh dan menurunkan wibawah.

"Jadi kerja saja sebaik mungkin, lalu kalau memang sangat jelas baru umumkan," ujarnya.

 

Kapolsek Cidadap Kompol Dadang Suryanto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya perdamaian antara pengendara moge dengan pemotor yang menjadi korban dugaan penganiayaan.

Bahkan, kata Dadang, ia pun belum menerima adanya pencabutan laporan yang dilakukan oleh korban.

"Belum ada," kata Dadan dihubungi Rabu (16/3/2022).

Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan berencana menggelar perkara kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Rencana kami bakal lakukan gelar perkara, dan ada rencana untuk memanggil yang bersangkutan," ujarnya.

 

Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku kaget setelah mengetahui stok minyak goreng tib-tiba banyak. Namun, harganya mahal menyentuh Rp 23.000 per liter.

"Aneh minyak goreng mendadak banyak mulai hari ini di sini padahal kemarin sedikit malah kosong. Pas tadi mau saya beli ternyata harganya mahal lagi Rp 23.000 per liternya. Pantesan jadi banyak lagi sekarang minyak gorengnya," kata Joya (30), saat sedang berbelanja di salah satu swalayan, Rabu sore.

Kata Joya, awal dirinya mendapat kabar bahwa minyak goreng kembali didapatkan di semua swalayan dari media sosial.

Namun, ternyata harganya kembali mahal yang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebelumnya untuk minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liternya.

"Tadi saya pastikan ke sini ternyata benar. Pantesan jadi banyak dan gampang, harganya mahal lagi. Kaget saya tadi sama teman-teman di sini," ungkapnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha, Agie Permadi | Editor: Khairina, Gloria Setyvani Putri, Candra Setia Budi)

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/17/054200478/-populer-jawa-barat-kecelakaan-di-tol-cipali-polisi-amankan-1-ton-sabu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com