Salin Artikel

Saat Stok Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah di Pasaran Usai Kebijakan HET Dicabut...

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan, kebijakan itu diambil seiring terjadinya kelangkaan terhadap komoditas pangan komoditas tersebut di lapangan.

"Iya, dicabut HET (hari ini). Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14.000 per liter," kata Oke Nurwan dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (16/3/2022).

HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.

Regulasi tersebut terbit menyusul adanya kenaikan harga minyak goreng sejak akhir tahun 2021.

Kala itu harga minyak goreng kemasan bermerek sempat merangkak ke angka Rp 24.000 per liter.

Hanya saja, ketika harga minyak goreng di pasaran sudah turun, keberadaan barang tersebut justru secara misterius lenyap.

Minyak goreng seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter di toko ritel, supermarket, pasar tradisional menjadi langka dan selalu cepat habis ketika pasokan datang.

Stok tiba-tiba banyak

Pasca-pencabutan aturan HET, stok minyak goreng di pasaran tiba-tiba banyak.

Salah satunya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga bernama Joya (30) mengaku kaget karena stok minyak goreng menjadi banyak di pasaran setelah harga naik menjadi Rp 23.000 per liter.

Bahkan, minyak goreng kemasan berbagai merek sudah kembali dipajang di salah satu swalayan di Kota Tasikmalaya sejak Rabu pagi.


"Aneh, minyak goreng mendadak banyak mulai hari ini di sini. Padahal kemarin sedikit malah kosong. Pas tadi mau saya beli ternyata harganya mahal lagi Rp 23.000 per liternya. Pantesan jadi banyak lagi sekarang minyak gorengnya," ujar Joya (30), yang sedang berbelanja di salah satu swalayan, Rabu sore.

Mulanya, Joy mendapatkan informasi di media sosial bahwa minyak goreng bisa kembali didapatkan di semua swalayan.

Namun, ternyata harganya kembali mahal yang tidak sesuai HET pemerintah sebelumnya untuk minyak goreng kemasan yaitu Rp 14.000 per liternya.

Selain itu, saat ini juga tidak ada pembatasan jumlah minya goreng yang bisa dibeli.

Hal senada dirasakan ibu rumah tangga lainnya Sri Mulyani (36). Dia merasa heran, saat harga murah berlaku sesuai HET pemerintah, justru stok sedikit dan susah sampai harus antre panjang.

Namun, saat harga mahal, stok jadi mendadak banyak dan dibebaskan memborong minyak goreng.

"Ya itu kagetnya, Pak, aneh sekali. Saat murah tak ada, susah, harus antre untuk dapat minyak goreng. Sekarang udah mahal lagi, banyak pisan barangnya. Kacau memang, aneh," jelasnya. (Penulis : Ardito Ramadhan, Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha|Editor : Bagus Santosa, Khairina)

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/17/131643078/saat-stok-minyak-goreng-tiba-tiba-melimpah-di-pasaran-usai-kebijakan-het

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke