Salin Artikel

Bangunan SD di Cianjur Disegel, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebuah bangunan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disegel perusahaan swasta sejak 2019.

Penyegelan dilakukan karena pihak perusahaan mengklaim bangunan baru peruntukan relokasi SDN Cigombong, Kecamatan Cibinong, Cianjur itu berdiri tanpa izin di atas lahan mereka.

Kepala Bidang Bina Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Cianjur Arifin mengatakan, telah mengecek ke lokasi dan membenarkan ada tiga ruang kelas dalam kondisi disegel.

"Disegel oleh perusahaan selaku pemilik lahan dimana bangunan sekolah itu berdiri," kata Arifin kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).

Kendati begitu, ditegaskan Arifin, penyegelan tersebut tak lantas mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pasalnya, selain pembelajaran masih diberlakukan jarak jauh atau sistem daring, sejak selesai dibangun pada 2018, kemudian disegel pada 2019, bangunan tersebut belum pernah dipakai sama sekali.

"Selama ini KBM masih dilakukan di bangunan lama. Tadinya, bangunan baru itu untuk relokasi, namun karena ada persoalan ini, jadi ya begini situasinya,” ujar dia.

Oleh karena itu, Arifin menepis rumor imbas dari penyegelan tersebut ada ratusan siswa tidak bisa mengikuti KBM.

"Jumlah siswanya sendiri tidak sebanyak itu, hanya 44 orang untuk semua tingkatan," kata dia.

Terkait pemicunya sendiri, Arifin mengaku tidak tahu persis karena baru menjabat, sementara kasus penyegelan itu sudah terjadi sejak 2019.

“Tapi, dari informasi yang kami dapatkan, ini dipicu persoalan status lahan, antara pihak perusahaan dengan stakeholder setempat,” ujar Arifin.

Lebih lanjut dikatakan, pihak dinas bersama unsur legislatif atau DPRD setempat telah mengagendakan untuk mempertemukan para pihak terkait.

“Dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk mencari jalan keluarnya agar persoalan ini tidak berlarut-larut, karena di sini kan ada aset yang harus dipelihara juga,” ujar Arifin.

Kepala SDN Cigombong Anwar Sadat mengatakan, kegiatan pembelajaran berjalan sebagaimana biasanya.

Penyegelan tiga ruang kelas tersebut tidak mengganggu aktivitas siswa.

“Kan KBM-nya di bangunan lama, sedangkan yang disegel itu bangunan yang baru. Jadi, sebetulnya keadaan nyaman-nyaman saja, KBM seperti biasa, apalagi situasinya juga kan sedang tidak PTM (pembelajaran tatap muka),” kata Anwar saat dihubungi Kompas.com via telepon seluler, Selasa (22/3/2022).

Anwar menambahkan, jika bangunan baru itu tidak disegel akan dijadikan ruang kelas untuk mengatasi kekurangan lokal yang ada.

Kendati menurutnya, dengan adanya dua bangunan sekolah tersebut dinilai kurang efektif untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.

“Jaraknya juga lumayan jauh sekitar 6 kilometer dengan kondisi jalan yang ya seperti itulah (rusak),” ujar dia.

Anwar menyebutkan, saaa ini jumlah keseluruhan siswa SDN Cigombong untuk semua tingkatan (kelas) ada 44 orang. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di enam lokal atau ruang kelas.

“Jadi, yang disegel bukan sekolahnya, kalau sekolahnya aman-aman saja, yang disegel itu tiga lokal di bangunan yang baru, dan itu belum pernah dipakai KBM sama sekali sejak selesai dibangun,” ujar Anwar.

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/22/202902478/bangunan-sd-di-cianjur-disegel-ini-penjelasan-dinas-pendidikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke