Salin Artikel

Jembatan Gantung Senilai Rp 319 Juta yang Putus di Ciamis Ternyata Belum Diresmikan, Ini Kata Kades

Ternyata jembatan tersebut baru selesai dibangun dan belum diresmikan. Rencananya jembatan itu akan diresmikan pada Senin (28/3/2022).

“Pembangunannya (jembatan gantung Leuwi Nutug) sudah selesai, tapi belum dipakai. Rencananya akan diresmikan Senin (28/3) lusa. Nggak nyangka, malah ambruk hari ini,” ujar Kepala Desa Sukamaju Baregbeg, Ciamis, Dede Rahman, Jumat (25/3/2022).

Ia menjelaskan jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Cileuer itu dibangun menggunakan dana bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat senilai Rp 319 juta.

Pengerjaan jembatan dilakukan secara swakelola oleh desa sejak dua bulan lalu.

“Pembangunan fisik jembatan baru saja selesai. Panjangnya 35 meter, lebar 1,5 meter dengan ketinggian 3 meter di atas permukaan air,” ujar Dede.

Meski pembangunan jembatan baru saja selesai dan prasastinya sudah dipasang, namun badan jembatan belum boleh dilewati.

“Belum digunakan, masih dipasang bambu tanda dilarang lewat. Rencana diresmikan hari Senin (28/3) menunggu hasil audit dulu,” katanya.

“Jumat siang saya sudah menugaskan Kaur Ekbang untuk melakukan audit bersama BPD. Begitu sampai di jembatan, ada kejadian tersebut. Puluhan santri berjatuhan ke sungai, jembatan ambruk,” katanya.

Menurut Dede, gagasan awal pembangunan Jembatan Gantung Leuwi Nutug untuk menghubungkan Kampung Turalak dengan Dusun Bangunsirna.

Selain itu jembatan itu dibangun untuk memudahkan warga kedua kampung menuju lahan garapannya sehingga tidak perlu lagi menyeberang sungai.

“Sekaligus untuk memudahkan warga Dusun Bangunsirna bila hendak ke Balai Desa (Sukamaju). Tidak perlu lagi memutar jauh ke Desa Utama Cijeungjing. Makanya dibangunlah jembatan pintas ini, rencananya juga bisa dilewati sepeda motor,” ujar Dede Rahman.

Karena jembatan gantung Leuwi Nutug tersebut berada di pelosok kampung, bangunan jembatan dibuat warna warni, termasuk papan bantalannya sebagai daya tarik untuk yang melintas berfoto selfi .

Tidak disangka, akibat daya tarik untuk berfoto selfi tersebut, malapetaka pun terjadi Jumat (25/3/2022) siang, jembatan gantung Leuwi Nutug yang baru selesai dibangun tersebut putus sebelum digunakan.

Puluhan santri yang berjajar di badan jembatan untuk berfoto selfi membuat bangunan jembatan keberatan beban. Besi pengait kawat sekling terlepas tetapi tidak putus.

Akibatnya, rentangan kawat sekling penyangga jembatan sebelah kiri terlepas dan puluhan santri yang berjajar,  tumpah menghambur masuk sungai sehingga terjun dari ketinggian 3 meter.

“Kami belum tahu berapa kapasitas orang yang bisa lewat sekaligus. Makanya tadi itu diaudit dulu, tetapi jembatannya sudah keburu ambruk,” katanya.

Bila nanti kondisi jembatan gantung sudah diperbaiki lagi menurut Dede, kejadian serupa jangan sampai terulang. Sehingga harus ada pembatasan jumlah orang yang melintas sekaligus.

“Harus ada yang menjaga jembatan bila sudah diperbaiki nanti. Juga harus ada kajian teknis, apakah nanti sepeda motor diperbolehkan lewat atau tidak. Kalau boleh, bagaimana teknisnya. Lewatnya bergantian atau bisa sekaligus berapa motor. Pokoknya kejadian serupa jangan terulang kembali,” ujar Dede.

Dede membantah jika ambruknya jembatan karena kesalahan dalam pengerjaan. Menurutnya, apabila karena kesalahan pengerjaan, beton di mulut jembatan seharusnya rusak.

"Beton tidak masalah," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor : I Kadek Wira Aditya), Tribun Jabar.id

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/26/175700178/jembatan-gantung-senilai-rp-319-juta-yang-putus-di-ciamis-ternyata-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke