Salin Artikel

Sopir Taksi Online Korban Begal Sempat Memohon untuk Tidak Dibunuh: Saya Masih Punya Keluarga

BANDUNG, KOMPAS.com - IS (56) sopir taksi online yang menjadi korban begal di Ciparay, Kabupaten Bandung sempat meminta pada pelaku AH (22) untuk tidak membunuhnya, lantaran ia masih memiliki keluarga.

"Saya bilang ke dia, silakan ambil apa saja, tapi tolong jangan bunuh saya, masih punya keluarga," katanya ditemui, Senin (28/3/2022).

IS membenarkan, AH meminta dirinya untuk membawa kendaraan ke lokasi yang sepi. Saat sampai lokasi, kata IS, tersangka beralasan jika menggunakan mobil harus lewat jalur berbeda.

"Sampai titik tujuan, dia beralasan, katanya dia biasanya lewat belakang pakai motor. Kalau pakai mobil dia bingung, pokoknya patokannya masjid Al-Falah saja, dia bilangnya gitu. Saya disuruh bawa mobil ke jalan yang sepi di dekat sawah, hanya ada dua rumah," jelasnya.

Meski dalam kondisi diancam, AH mengatakan masih bisa mengontrol dirinya untuk lebih tenang. Pasalnya, AH mengaku jika panik, pelaku bisa langsung menghabisi dirinya.

"Saya kaget shock, cuma saya masih berpikir sehat dalam arti saya enggak panik. Karena kalau panik pasti dia lebih brutal, mungkin bisa bunuh saya," ujarnya.

IS mengaku, pelaku tidak langsung menusuknya, namun terlebih dahulu memukul. Akan tetapi, IS sempat menangkis pukulan AH.

"Mukul dulu terus nusuk, tapi yang masuk pukulannya, tapi saya sempat nangkis, kalau enggak mungkin udah habis," kata IS.

Karena jalan mentok, tersangka, kata IS, sempat menyuruhnya untuk memutarbalikkan mobil yang kemudian dibawa lari.

"Dia sempat minta putar balik dulu, karena jalan mentok, saya putar balik, terus dia ambil barang saya. Terus saya diancam jangan sampai teriak, karena kalau teriak saya pasti di bunuh," ucapnya.

IS menderita luka tusuk di leher, ia ditolong warga setelah berteriak dan langsung diantar ke Polsek sekitar.

"Saya teriak minta tolong, datang warga, sama warga diantar ke Polsek, kemudian diantar Polsek ke rumah sakit. Iya, ini luka tusuk 4 jahitan," ungkapnya.

IS mengatakan menerima orderan dari tersangka ketika akan mengarah ke jalan pulang.

"Kebetulan aja mau ke Cileunyi dapat orderan, saya enggak biasa cari orderan malam, tanpa sengaja sambil pulang gitu. Saya dapat order sekitar jam 02.00 WIB dini hari, saya ambil dari daerah Cilengkrang tujuan ke Ciparay," ujarnya.

Terjerat utang pinjol


Sementara AH mengaku terpaksa harus melakukan aksinya lantaran terjerat utang pinjaman online.

"Uangnya mau dipakai buat bayar kebutuhan, bayar kostan sama ada utang dari Pinjol Rp 2 juta," katanya ditemui di hari yang sama.

AH mengatakan, sempat akan menjual barang bukti. Namun sayang, polisi lebih dulu menangkap AH di wilayah Cilengkrang beserta barang buktinya.

"Belum tahu mau dijual ke mana dan ke siapa, jadi disimpan dulu aja," kata AH.

Selain itu, AH sudah merencanakan aksi tersebut, bahkan pisau yang digunakan untuk menusuk leher korban sudah dibawa sejak awal.

"Pisau sudah dibawa, saya bingung karena terimpit hutang," jelasnya.

Sebelumnya, seorang sopir taksi online menjadi korban begal di Kabupaten Bandung. Pelaku menjalankan aksinya dengan berpura-pura menjadi penumpang.

Pelaku memesan taksi online milik korban melalui aplikasi Grab, dengan titik penjemputan di Cilengkrang menuju wilayah Ciparay, Kabupaten Bandung.

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/28/142807178/sopir-taksi-online-korban-begal-sempat-memohon-untuk-tidak-dibunuh-saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke