Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Sopir Taksi Online Dibegal | Jalan Tol Jakarta-Cikampek Macet

Berikut ini rangkuman sejumlah berita terpopuler regional Jawa Barat yang terjadi pada Senin, 28 Maret 2022:

Awalnya, korban mendapat orderan untuk menjemput AH dari Cilengkrang ke wilayah Ciparay, pukul 02.15 WIB.

Ketika sudah sampai di titik pengantaran, AH menyuruh IS untuk masuk ke gang kecil. Adapun di lokasi tidak terlihat warga dan hanya ada dua rumah di sekitar lokasi.

Tiba-tiba AH memukul dan menusuk leher korban dari belakang dengan pisau. Pelaku juga meminta dompet, SIM, KTP, dan membawa lari mobil milik korban.

Dalam kejadian itu, korban berhasil selamat meski mengalami luka lebam serta tusukan di leher.

Adapun pelaku ditangkap dua hari kemudian.

Pantauan Kompas.com, antrean panjang warga yang mengantre untuk membeli minyak goreng curah ini sudah terjadi sejak Senin pagi hingga pukul 12.00 WIB.

Antrean terpantau mencapai lebih dari 10 meter dan membuat jalur Jalan Serma Muchtar di wilayah Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, menjadi macet.

Salah seorang warga Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Mina Rahmawati (38) mengatakan, ia ikut antre untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pada bulan suci Ramadhan.

"Iya menjelang puasa mau nyetok, nanti takutnya habis. Sekarang ini juga kan harga minyak kemasan mahal, jadi ikut ngantre beli minyak goreng kiloan di sini," ujar Mina kepada Kompas.com, saat mengantre di distributor minyak goreng curah di Jalan Serma Muchtar, Sumedang kota.

Harga minyak goreng curah tersebut Rp 17.000 per kilogram.

Perisitiwa yang direkam oleh warga dan videonya viral di media sosial itu terjadi di Jalan Sarimanah, Desa Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022).

Kapolsek Sukasari, Kompol Darmawan mengungkapkan, perisitiwa tersebut berawal saat korban sedang duduk di suatu rumah makan.

Saat itu, pelaku datang dalam kondisi mabuk, meminta korban untuk pindah dari tempat duduknya.

Namun, korban tidak mau melakukan permintaan pelaku.

"Jadi saat berada di rumah makan, tempat duduk korban ini di tengah. Pelaku meminta korban pindah ke samping, korban ini tidak mau, pelaku tersinggung," ujar Darmawan saat dihubungi, Senin (28/3/2022).

Usia makan, pelaku dan kedua temannya kemudian mengajak korban keluar rumah makan tersebut, dan menganiaya korban.

Saat ini polisi masih memburu pelaku penganiayaan tersebut. Sementara kondisi korban berangsur-angsur membaik.

Dari atas jembatan di Kilometer 57 Tol Jakarta-Cikampek pukul 09.00 hingga 09.40 WIB, arah menuju Jakarta macet parah.

Kendaraan beberapa kali sempat berhenti hingga beberapa menit untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rendah. Rekayasa lalu lintas contraflow diberlakukan.

Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Tody Satria mengatakan, kemacetan dipicu perbaikan di sejumlah titik.

Perbaikan dilakukan mulai dari Km 62 hingga Km 50. Lalu di Km 27+205 sampai Km 26+761 lajur 1 jalur dengan panjang penanganan 150 meter

Kemudian, di Km 34+362 sampai Km 36+683 lajur 2 jalur arah Cikampek dengan panjang penanganan 339 meter.

"Iya, selain karena kepadatan kendaraan yang melintas pada pagi hari, Senin ini juga karena ada perbaikan jalan di sejumlah titik," kata Tody.

(Penulis : Kontributor Bandung M Elgana Mubarokah, Kontributor Sumedang Aam Aminullah, Kontributor Karawang, Farida Farhan|Editor : Gloria Setyvani Putri, Khairina, Michael Hangga Wismabrata, Tribun Jabar)

https://bandung.kompas.com/read/2022/03/29/053000878/-populer-jawa-barat-sopir-taksi-online-dibegal-jalan-tol-jakarta-cikampek

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com