Salin Artikel

Mengenal Art Deco, Desain Bangunan Bersejarah di Bandung yang Tak Lekang oleh Zaman

BANDUNG, KOMPAS.com - Desain bangunan berkembang setiap tahunnya. Namun ada salah satu desain yang tidak lekang oleh waktu, yaitu art deco.

Desain bangunan ini banyak ditemui di Kota Bandung. Sebut saja kawasan Asia Afrika, Braga, hingga Setiabudi.

Bangunan peninggalan Belanda di daerah tersebut menggunakan gaya art deco. Seperti Museum Konferensi Asia Afrika (Gedung Merdeka), De Majestic, Hotel Savoy Homann, Gereja Bethel, Isola, hingga Gedung Sate.

Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah berkata identitas Bandung sebagai kota art-deco tidak boleh hilang.

Wajar saja, Bandung dianugerahi predikat penghargaan sebagai kota ke-9 dari 10 World Cities of art-deco. Lalu pada 2014, UNESCO menetapkan Bandung sebagai kota dengan bangunan art-deco terbanyak dan terlengkap di dunia.

Menurut arsitek Leonard Tambunan, art deco merupakan sebuah gerakan dari seni dekoratif dan arsitektur yang dimulai pada tahun 1920an dan berkembang pesat menjadi gaya utama di Eropa dan Amerika Serikat pada 1930an.

"Art Deco pada awal kemunculannya bertujuan untuk menciptakan desain yang anggun dan anti-tradisional, serta merepresentasikan modernisme dan kemutakhiran," ujar Direktur Utama Mata Air tersebut.

Karakter utama dari langgam art deco adalah bentuk geometris murni dan lebih sederhana dari langgam yang umum pada saat itu seperti Victorian atau Classical Roman, namun dengan detail-detail yang unik.

Masuk Indonesia

Gaya art deco masuk ke Indonesia pada zaman kolonial dengan banyak unsur yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur modern.

Gaya ini kemudian masuk ke Bandung pada 1920an karena kecintaan Belanda terhadap kota yang sejuk ini.

Karakteristik art deco yang ada di Bandung, terdapat pada desain kaca patri, bentuk geometris lengkung, warna cat, hingga bentuk-bentuk ornamen yang mewakili kebudayaan Indonesia.

Hal tersebut membuat art deco tetap atraktif hingga kini. Bisa dibilang, art deco merupakan langgam arsitektur yang tak lekang oleh waktu.

"Dari beberapa proyek yang ditangani Mata Air pasti ada unsur art deconya. Karena art deco terkenal akan keindahannya, mulai dari jendelanya yang tinggi, pintunya yang unik, dan lainnya," ucap dia.

Seperti diketahui, Mata Air selama ini mengerjakan beberapa bangunan megah di Indonesia. Salah satunya rumah artis Baim Wong.

Leonard menuturkan, bangunan bergaya Art Deco pun ternyata sedikit-banyak memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing, tergantung di negara mana dia berkembang.

Gaya art deco ini sangat pas bagi mereka yang menyukai gaya bangunan mewah dengan detail menarik namun tidak seramai detail di gaya klasik.

Salah satu orang Indonesia yang pernah dipercaya untuk membangun bangunan art-deco di Bandung adalah Soekarno, presiden Indonesia pertama.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/05/061122478/mengenal-art-deco-desain-bangunan-bersejarah-di-bandung-yang-tak-lekang-oleh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke