Salin Artikel

Cegah Kriminalitas Selama Ramadhan, Polisi Tasikmalaya Patroli Malam hingga Bangunkan Sahur

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya memerintahkan seluruh jajaran polsek di wilayahnya untuk berpatroli saat dini hari membangunkan warga untuk santap sahur.

Operasi simpatik yang diumumkan pada Selasa (5/4/2022) itu sekaligus bertujuan membubarkan kerumunan warga demi mencegah penyebaran Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Setiap polsek di wilayah Kota Tasikmalaya langsung menerjunkan tim patroli guna membantu warga bangun sahur dengan memakai alat pengeras suara pada tiap mobil dinas Kepolisian.

"Kegiatan patroli simpatik ini tugas pokoknya membubarkan kerumunan dengan humanis (sahur on the road kelompok motoris). Di samping itu, kegiatan patroli juga masuk ke pemukiman-pemukiman warga untuk membangunkan masyarakat yang akan melaksanakan ibadah sahur," jelas Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Aszhari Kurniawan, Selasa siang.

Aszhari menambahkan, patroli keliling malam sampai dini hari tersebut diharapkan akan memberikan keamanan dan kenyamanan warga selama menjalankan ibadah Puasa.

Kegiatan pun dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai dan norma serta etika serta humanis.

"Sehingga selama pelaksanaan patroli dapat dirasakan betul oleh masyarakat. Kita gunakan mobil patroli untuk membangunkan warga yang hendak sahur, sekaligus berpatroli menjaga keamanan," tambahnya.

Diharapkan patroli tiap malam di seluruh polsek Kota Tasikmalaya, lanjut Aszhari, akan mencegah adanya perbuatan kriminalitas selama Ramadhan.

Terutama saat setiap rumah ditinggalkan pemilik untuk menjalankan ibadah Tarawih.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lupa mematikan kompor dan peralatan listrik dan mengunci pintu apabila meninggalkan rumah. Tetap selalu waspada terhadap segala aksi kejahatan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, patroli malam Kepolisian ini sebagai antisipasi kejahatan selama puasa dan adanya rawan pembobolan rumah saat ditinggalkan shalat Tarawih.

Hal ini seperti dialami Dian Nurdiansyah (41), warga Kampung Cibeureum Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku rumahnya dibobol maling saat dirinya dan keluarga menjalankan ibadah Tarawih berjamaah di masjid dekat rumahnya.

Sejumlah barang elektronik seperti televisi, handphone beserta barang berharga lainnya di dalam lemari kamar dibawa kabur maling.

Diduga pelaku sengaja menyatroni rumahnya lewat pintu depan dengan merusak kunci dan menggeledah seluruh isi rumah mencari barang berharga.

"Kejadiannya saat malam pertama saya shalat tarawih pada Malam Minggu (2/4/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. Usai pulang shalat, saya dan istri kaget melihat rumah sudah acak-acakan dan pintu depan sudah dibongkar. Ternyata rumah saya kebobolan maling saat sgalat tarawih," jelas Dian kepada wartawan di rumahnya, Senin (4/4/2022).

Dian menambahkan, kali pertama melihat rumah dibobol maling adalah dirinya dan istri usai menjalankan ibadah Tarawih.

Dirinya tak menyangka rumahnya jadi sasaran maling saat ditinggalkan menjalankan ibadah shalat sunat puasa.

Dirinya melihat kunci pintu depan sudah bobol diduga memakai linggis atau alat besi lainnya.

"Kayaknya maling santai merusak pintu depan rumah karena memang kondisinya sedang kosong ditinggalkan shalat tarawih. Hampir semua ruangan di rumah diacak-acak maling dan semua barang elektronik dibawa maling. Hati-hati saja kalau rumah dikosongkan ada kriminal seperti ini," tambah dia.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/05/141238178/cegah-kriminalitas-selama-ramadhan-polisi-tasikmalaya-patroli-malam-hingga

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com