Salin Artikel

Jokowi Kunjungi Pasar Harjamukti Cirebon, Warga dan Pedagang Saling Berlarian Bertemu Presiden

CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah warga dan pedagang di Pasar Harjamukti, Kota Cirebon Jawa Barat berlarian mengejar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (13/4/2022) pagi.

Mereka mendekati Jokowi meski mendapatkan penjagaan oleh petugas. Warga ingin bertemu, dan juga meminta bantuan langsung kepada Jokowi.

Aksi warga yang berlarian itu spontan terjadi sesaat Presiden tiba di Pasar Harjamukti. Mereka berusaha mendekati Jokowi.

Warga terus meneriakkan kata "Pak Jokowi" dari jauh. Sebagian warga juga berteriak meminta bantuan kepada Jokowi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jokowi memanggil seorang ibu bernama Siti Wahyuni untuk mendekat kepadanya.

Pasukan pengaman presiden (Paspampres) langsung menjemput ibu tersebut dan mempersilakan bertemu Jokowi.

Tak banyak yang disampaikan, ibu itu langsung meminta bantuan kepada Jokowi.

Dia mengaku selama ini tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah di tempat tinggalnya.

Jokowi langsung mengeluarkan amplop lalu memberikannya ke ibu tersebut. Ibu itu tampak senang hingga menangis.

"Senang sekali. Terima kasih Pak Jokowi," kata Wahyuni kepada Kompas.com yang mewawancarainya usai bertemu Jokowi.

Wahyuni mengungkapkan dirinya bukanlah orang mampu karena untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja kesulitan.

Ia mengaku rela menjadi tukang cuci baju tetangganya untuk dapat makan.

Uang suaminya dari upaya becak seringkali tidak cukup untuk menafkahi dua orang anaknya.

"Ya saya minta bantuan ke Pak Jokowi karena saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pengurus. Anak saya dua. Suami saya (bekerja pakai) becak. Bantuan ini untuk makan keluarga," kata Wahyuni kepada Kompas.com.

Tak hanya di luar pasar, Jokowi juga langsung masuk ke dalam pasar.

Warga yang semula berada di luar kembali berlarian mengejar Jokowi. Sejumlah pedagang yang berada di dalam pasar juga turut serta hingga suasana sangat ramai.

Sejumlah pedagang juga tampak menerima bantuan dari Jokowi.

Mereka mengungkapkan terima kasih karena bantuan tersebut dapat membantu permodalan para pedagang.

Berdasarkan jadwal kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo hari ini melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Kota dan Kabupaten Cirebon, yakni Pasar Harjamukti, Pasar Kanoman, Pelabuhan, dan menemui nelayan di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/13/140733378/jokowi-kunjungi-pasar-harjamukti-cirebon-warga-dan-pedagang-saling-berlarian

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com