Salin Artikel

Momen Peringatan Ke-67 KAA, Wagub Jabar Berharap Konflik di Palestina Juga Mendapat Perhatian Dunia seperti Ukraina

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap dalam momen peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika negara-negara di seluruh dunia bisa memberikan perhatian kepada negara Palestina yang saat ini kembali mengalami konflik bersenjata.

Uu mengatakan, selain konflik bersenjata di Ukraina, belakangan ini baku tembak di Palestina juga kembali terjadi di bulan Ramadhan setelah sebelumnya sempat mereda.

"Kita berharap dengan momentum hari bersejarah ini, negara-negara di dunia ikut memberikan perhatian kepada rakyat Palestina yang sudah berpuluh-puluh tahun, bahkan di bulan puasa sekarang," kata Uu di Jalan Soekarno, Kota Bandung, Senin (18/4/2022).

Selain itu, Uu berharap negara-negara di dunia juga bisa memberikan dukungan yang seimbang kepada negara yang tengah dilanda konflik bersenjata.

"Jangan biarkan negara Palestina sendirian sementara negara di sebelahnya (Ukraina) banyak dukungan dari negara lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut Uu menambahkan, semangat perdamaian dalam Dasasila Bandung yang lahir dalam Konferensi Asia Afrika harus tetap dijaga untuk mewujudkan perdamaian di seluruh dunia.

"Dasasila Bandung dari poin satu sampai sepuluh masih relevan dengan situasi kondisi hari ini dan masih dibutuhkan oleh bangsa di dunia. Dengan perdamaian kita bisa menyelenggarakan program, roda pemerintahan, aktivitas masyarakat dan lainnya dengan tenang, sehingga tujuan pembangunaan setiap negara termasuk Indonesia bisa tercapai," tandasnya.

Libatkan Pramuka

Peringatan 67 Tahun KAA di Museum KAA diperingati dengan dikibarkannya 109 bendera negara-negara Asia Afrika dan satu bendera PBB.

Penaikan 109 bendera tersebut melibatkan lebih dari 300 orang anggota Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung.

Keterlibatan Pramuka dalam peringatan KAA tahun ini adalah kali pertama dalam tradisi pengibaran bendera di museum KAA pascapandemi.

Pasalnya, tradisi tahunan ini sempat terhenti untuk menghindari kerumunan selama masa pandemi.

"Jadi ini pengibaran bendera perdana bagi Pramuka pascapandemi. Tahun lalu staf museum sendiri yang mengibarkannya," kata Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi.

Rangkaian kegiatan peringatan KAA

Selain pengibaran bendera, dalam rangkaian peringatan 67 Tahun KAA di bulan April 2022 juga akan ada acara jamuan teh petang bersama saksi sejarah KAA 1955 serta peluncuran prangko Peringatan 67 Tahun KAA.

Di bulan Mei, juga akan ada kegiatan Asian African Friendship Day, International Students Gathering dan donor darah.

Di bulan Juni, akan digelar juga pemuncuran komik dan maskot Museum KAA, Konser Sahabat Museum KAA dan event tahunan lomba edukasi sejarah Bandung Historical Study Games.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/18/142404378/momen-peringatan-ke-67-kaa-wagub-jabar-berharap-konflik-di-palestina-juga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com