Salin Artikel

Mengintip Salon Masjid Cianjur, Gerakan Para Pemuda Bersihkan Ratusan Masjid Tanpa Bayaran

CIANJUR, KOMPAS.com - Sekelompok muda-mudi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, giat membersihkan masjid dan lingkungan sekitarnya.

Seperti di Masjid Alamanatul Badaruddin wal Muchtar Arif, Desa Limbangasari, Cianjur.

Berbekal vacuum cleaner, sapu, tangga, gunting rumput, sikat, cairan pembersih dan peralatan lainnya, para pemuda dari komunitas Kawan Ukhuwah ini telaten membersihkan setiap sudut bangunan masjid.

Tak hanya membersihkan mihrab, mimbar, dan menyapu lantai saf shalat, mereka juga menyikat setiap sudut peturasan, WC, dan tempat wudu.

Ilalang di halaman yang sudah tinggi dipangkas hingga rapi. Karpet-karpet pun dikeluarkan untuk dibersihkan. 

Founder Kawan Ukhuwah, Arif Munawar (32) menyebutkan, kegiatan yang dinamakan Salon Masjid ini dilaksanakan sejak awal Ramadhan.

Sejauh ini, sudah sepuluh masjid yang dibersihkan. Ke depan, ada sepuluh masjid lainnya yang menunggu dibersihkan hingga jelang lebaran.

"Kegiatan ini sudah berjalan empat tahun atau sejak komunitas ini dibentuk," kata Arif kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Disebutkan, tujuan dari kegiatan ini semata untuk membantu takmir masjid atau dewan kemakmuran masjid (DKM) dalam menciptakan kebersihan tempat ibadah.

"Selain itu, tentunya untuk menciptakan kenyamanan bagi jamaah selama menjalankan kegiatan ibadah," beber dia.

Dibekali Skill Khusus

Menurut Arif, membersihkan masjid tidak bisa asal-asalan. Karena itu, para anggotanya dibekali keterampilan dan teknik khusus terlebih dahulu.

Seperti cara membersihkan kerak lantai keramik, membersihkan karpet, lampu hias, kaca jendela, dan lainnya.

“Tidak bisa sembarangan ya, karena bisa merusak. Tidak asal sikat, kita juga pakai cairan khusus,” ucap Arif.

Setiap kali menggelar Salon Masjid, pihaknya menerjunkan 20-50 anggota, dan dibutuhkan waktu 1-2 jam dalam proses pengerjaannya.

"Namun tentunya tergantung bentuk dan ukurannya, terutama kondisi WC dan tempat wudunya," sebut dia.

Untuk kegiatan ini, anggota biasanya dibagi ke dalam tiga tim. Ada yang bertugas membersihkan area dalam, halaman dan lingkungan sekitar masjid, serta di area tempat wudu dan peturasan.

"Kegiatan ini gratis. Untuk kebutuhan operasional termasuk pengadaan alat kita galang sendiri secara sukarela. Alhamdulillah kita juga ada donasi," ujar Arif.

Tanpa Bayaran

Bergerak di bidang sosial keagamaan, kegiatan Salon Masjid tidak berharap imbalan apalagi bayaran.

Para anggota yang berasal dari berbagai profesi dan kalangan ini secara sukarela membersihkan rumah ibadah umat Islam tersebut.

Karena itu, mereka mengajak masyarakat dan takmir masjid untuk tidak sungkan apabila membutuhkan jasa mereka.

“Gratis, takmir masjid bisa menghubungi nomor kontak telepon atau berkomunikasi langsung lewat media sosial kami,” kata Arif.

Biasanya, apabila ada permintaan membersihkan masjid, mereka akan mengutus 1-2 orang untuk survei lokasi terlebih dahulu guna melihat situasi dan kondisi lingkungan masjid.

Termasuk ukuran dan bentuknya guna menentukan berapa jumlah anggota yang akan diterjunkan dan alat yang harus dibawa serta diperlukan.

"Untuk membersihkan masjid ini misalnya, karena lumayan besar dan dua lantai, anggota yang kita libatkan  ada 60 orang. Tapi, kalau masjid-masjid yang ukurannya kecil ditangani 10 orang juga bisa," ujar Arif.

Eksistensi Kawan Ukhuwah

Sejak terbentuk empat tahun lalu, sudah ratusan masjid di Cianjur yang dibersihkan Kawan Ukhuwah.

Anggota komunitas ini pun tumbuh pesat. Dari awalnya hanya 15 orang, kini mencapai 110 orang.

"Latar belakang mereka dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, PNS, pengusaha, mantan preman juga ada,” sebut Arif.

Arif berharap, kegiatan salon masjid bisa menjadi trigger atau pemicu bagi pemuda setempat untuk lebih peduli terhadap kebersihan masjid.

Pihaknya juga membuka akses seluas-luasnya bagi siapapun yang ingin bergabung dalam komunitas.

"Semakin banyak yang terlibat, tentunya akan semakin banyak orang yang memakmurkan masjid, mari bergabung," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/20/070824778/mengintip-salon-masjid-cianjur-gerakan-para-pemuda-bersihkan-ratusan-masjid

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com