Salin Artikel

KAI Daop 2 Bandung Siap Angkut 66.731 Penumpang Per Hari, Tiket Mudik Masih Tersedia

BANDUNG, KOMPAS.com - Hari pertama angkutan Lebaran (angleb) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung dimulai hari ini.

Untuk angkutan Lebaran yang berlangsung 22 hari selama 22 April-13 Mei 2022, KAI Daop 2 Bandung menyiapkan 24 lokomotif dan 166 kereta.

"Jumlah kereta api yang akan dioperasikan pada masa Angleb rata-rata 106 KA per hari," ujar Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo dalam rilisya, Jumat (22/4/2022).

Untuk ketersediaan tempat duduk (TD), pihaknya menyiapkan kapasitas rata-rata 66.731 TD per-hari. Terdiri dari KA Jarak Jauh dan Lokal.

Bila ditotalkan, selama masa angkutan Lebaran 2022 tersedia 1.453.404 TD.

Guna memastikan keselamatan perjalanan KA, jumlah petugas ditambah 86 orang. Pihaknya juga menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, di 13 titik.

KAI Daop 2 Bandung juga menyiapkan tenaga keamanan angkutan Lebaran sebanyak 355 dari internal KAI (polsuska dan security) serta 40 tenaga pengamanan dari eksternal (TNI/Polri).

Sedangkan untuk posko kesehatan, di Daop 2 Bandung telah menyiagakan 32 tenaga medis (dokter umum, dokter gigi, perawat dan farmasi) di enam titik pos kesehatan yaitu Stasiun Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Purwakarta dan Cianjur.

Kuswardojo menambahkan, agar pelanggan KAI memperhatikan persyaratan perjalanan KA yang berlaku.

"Bagi yang pelanggan KA usia 18 tahun ke atas yang belum vaksin booster agar mengatur waktu perjalanan KA tidak tergesa-gesa sesuai jadwal keberangkatan karena harus melakukan pemeriksaan antigen bagi yang baru dua kali vaksin dan RT-PCR bagi yang baru satu kali vaksin," tutup Kus.

Kuswardojo mengungkapkan, hinga 21 April 2022, Daop 2 Bandung telah menjual 108.597 tiket. Dengan perincian, untuk arus mudik 22 April-1 Mei 2022 terjual 55.267 tiket.

Sedangkan di hari H Lebaran 2-3 mei terjual 13.189 tiket. Adapun arus balik 4-13 Mei 2022, terjual 40.141.

Untuk tanggal tertentu 28 April-1 Mei 2022, keberangkatan ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Daop 2 Bandung telah habis terjual.

"Namun, untuk tanggal lain dan relasi lainnya masih tersedia," ucap dia.

Selain itu, Daop 2 Bandung menyediakan satu kereta tambahan yaitu Pasundan Lebaran yang berangkat dari Kiaracondong pukul 08.55 WIB menuju Surabaya Gubeng.

"Puncak arus mudik diprediksi tanggal 30 April dan arus balik pada tanggal 4 Mei 2022," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/22/143251378/kai-daop-2-bandung-siap-angkut-66731-penumpang-per-hari-tiket-mudik-masih

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com