Salin Artikel

Antisipasi Peningkatan Arus Mudik di Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Semua Lewat Utara, Bisa ke Selatan

BANDUNG, KOMPAS com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengantisipasi adanya kenaikan arus lalu lintas khusus di Jalur Utara Jawa pada masa mudik lebaran 2022 ini.

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya sistem satu arah atau one way dari Jakarta menuju Cirebon.

"Dalam waktu dekat akan terjadi kenaikan signifikan arus lalu lintas khusus di jalur Utara. Itu kenapa tanggal 28, 29, 30 April, akan ada penyatu arahan dari arah Jakarta ke Cirebon, Jawa Tengah. Sehingga kendaraan yang mungkin rutin dari arah Bandung ke Jakarta harus melalui jalur jalan biasa." kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/5/2022).

Agar kepadatan tidak terjadi di wilayah Utara, Emil mengimbau pemudik untuk menggunakan alternatif jalur lain seperti di Jalur Selatan Jawa.

"Pesan ke masyarakat, Jabar sebagai perlintasan dan mudik jangan semuanya lewat Utara, kalo mau ke Cilacap, Yogyakarta misalkan, itu bisa lewat Sukabumi melipir Pangandaran, Purwokerto tembus ke Yogyakarta dan kesananya lagi," ucap Emil.

Menurut Emil, dari 85,5 juta pemudik, mayoritas 40 persen menggunakan kendaraan darat dan pribadi, dengan mencari jalur alternatif lain maka potensi kemacetan pun bisa dihindari.

"Ada alternatif-alternatif (jalur) yang punya potensi tak macet," ucapnya.

Sementara itu, di jalur lainnya, Emil menyebut bahwa pada masa mudik lebaran ini, Cisumdawu dapat dilalui meski hanya sampai exit Cimalaka.

"Bagi yang mudik ke Sumedang-Majalengka tidak usah lewat Cadas Pangeran, bisa lewat Cisumdawu sampai exit Cimalaka," ucapnya.

Soal persiapan kelancaran arus mudik dan balik di Jawa Barat, Emil juga menyebut persiapan sudah cukup baik dan dapat dilalui pemudik.

Pemerintah Provinsi Jabar dan Polri saat ini sudah mulai membangun posko pelayanan serta pengamanan lengkap dengan pos vaksinasi khususnya booster.

"Kemudian tetap laksanakan random cheking antigen di titik tertentu," katanya.

Sedangkan untuk pusat perbelanjaan dan pusat wisata diminta untuk kembali melakukan konterisasi dengan memasang Peduli Lindungi, sebagai antisipasi dan deteksi penyebaran Covid-19 yang saat ini belum reda sepenuhnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/22/195156778/antisipasi-peningkatan-arus-mudik-di-jabar-ridwan-kamil-jangan-semua-lewat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com