Salin Artikel

H-7 Mudik Lebaran 2022, Arus Lalu Lintas di Cileunyi Bandung Masih Landai

BANDUNG, KOMPAS.com - Memasuki H-7 mudik lebaran 2022, arus lalu lintas di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ramai lancar.

Pantauan Kompas.com, sejak pukul 07.00 hingga pukul 16.30 WIB, arus lalu lintas di Cileunyi masih didominasi kendaraan roda 4 dan pengendara lokal.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, arus mudik akan mengalami puncaknya di H-3 dan H-2.

"Belum ada peningkatan yang berarti, volumenya masih landai-landai saja," ujar Kusworo ditemui, Senin (25/4/2022).

Kusworo menuturkan, kenaikan arus mudik akan terus dipantau di Pos Terpadu Cileunyi. Mulai dari volume kendaraan sampai pada informasi titik kepadatan.

Pihaknya membenarkan, kepadatan arus mudik bukan hanya disebabkan volume kendaraan, namun juga kelalaian dari pengendara yang belum mengisi saldo kartu tol.

Mengantisipasi hal itu, jajarannya sudah menyiapkan sejumlah personel untuk mempermudah proses transaksi.

"Jadi seandainya ada peningkatan kendaraan di gate tol (pintu tol), untuk transaksinya itu kami siapkan lalu juga penambahan personel untuk dapat melakukan mobile reader. Dia mendekat ke kendaraan sehingga mempermudah transaksi," beber dia.

Dengan demikian, transaksi tidak harus dilakukan satu mobil terdepan, tapi bisa 5 kendaraan sekali transaksi. 

"Saat ini gate tol yang berfungsi masih 5, namun jika nanti dibutuhkan di arus keluar maupun arus masuk kita akan tambahkan," tambah dia.

Menyiapkan Rambu-rambu

Selain itu, guna mengantisipasi kepadatan yang terjadi di beberapa titik, pihaknya telah menyiapkan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang titik arus mudik.

"Kita telah koordinasi dengan pihak-pihak terkait, dengan dinas perhubungan dan lain sebagainya. Untuk rambu-rambu yang mengalami kerusakan maupun jalan yang kekurangan rambu, agar segera diatasi, dilakukan perbaikan juga pemasangan," ucapnya.

Begitupun dengan jalan-jalan serta jembatan-jembatan yang rusak sudah dikoordinasikan dengan PU.

Tak hanya itu, pihaknya telah mengantisipasi kerusakan jalan di lintasan mudik lebaran 2022.

Kusworo mengimbau, agar para pengemudi memerhatikan kesehatan fisik dan kondisi kendaraannya sebelum berangkat mudik ke kampung halaman.

"Pertama yaitu kesehatan fisik oleh pengemudi, kedua kesiapan kendaraan, terutama rem," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/25/173515778/h-7-mudik-lebaran-2022-arus-lalu-lintas-di-cileunyi-bandung-masih-landai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com