Salin Artikel

Stunting di Jabar Tinggi, BKKBN: Banyak Warga Desa Jual Sayur untuk Beli Mie Instan

BANDUNG, KOMPAS.com - Meski sudah menurun, angka stunting di Jawa Barat masih terbilang tinggi.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Wahidin mengatakan, angka prevalensi stunting di Jabar saat ini mengalami penurunan signifikan.

"Dari 31,5 persen pada 2018, kini berada di angka 24,5 persen atau setara nasional, yakni 24,4 persen," ujar Wahidin kepada Kompas.com di Bandung, Selasa (26/4/2022).

Wahidin menjelaskan, meski mengalami penurunan signifikan, angka prevalensi stunting Jabar masih tergolong tinggi. Penyebabnya adalah faktor banyaknya jumlah penduduk di Jawa Barat.

“Secara nasional memang terlihat besar karena yang stunting ada sekitar 5,3 juta atau 20 persen,” ungkap Wahidin.

Selain itu, disparitas angka stunting antarkabupaten/kota di Jawa Barat juga masih lebar. Saat ini, ada daerah dengan prevalensi tertinggi, yakni 35 persen dan terendah 12 persen.

Ia enggan menyampaikan daerah kantung stunting terbesar. Namun daerah di Jabar yang sudah berada di bawah standar nasional ada dua yakni Depok dan Bekasi.

"Depok dan Bekasi sudah di bawah 14 persen,” tutur dia.

Salah satu penyebab masih tingginya angka prevalensi stunting di Jawa Barat, adalah pola asuh orangtua. Salah satunya terkait asupan gizi makanan.

Padahal Jawa Barat dikenal sebagai lumbung pangan. Bahkan di pedesaan, begitu banyak sayuran yang bisa dikonsumsi warga. Namun banyak warga desa yang menjual sayuran yang ditanamnya.

“Mereka malah jual sayur, hasilnya beli mie (instan). Warga kita di daerah pelosok juga kebanyakan suka makanan instan. Itu sangat berpengaruh,” kata Wahidin.

Padahal makanan instan ini tidak mengandung gizi. Disaat orang kota mulai meninggalkan makanan instan, yang di desa justru menjual hasil taninya untuk membeli makanan instan.

Salah satu alasan yang digunakan orangtua, anaknya tidak memiliki nafsu makan jika diberi makanan-makanan berupa sayuran atau makanan kaya nutrisi lainnya.

Karena itu, orangtua memilih makanan instan karena ingin melihat anaknya lahap makan.

Dari data yang diperoleh Kompas.com, beberapa daerah di Jabar dengan kasus stunting tinggi adalah Kabupaten Garut, Cianjur, Bandung, dan Kota Cirebon.

Padahal empat daerah tersebut merupakan penghasil pangan. Misal Cianjur terkenal dengan berasnya, Garut terkenal dengan kulit sapi dan dombanya. Begitupun Cirebon terkenal dengan ikannya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/27/132508478/stunting-di-jabar-tinggi-bkkbn-banyak-warga-desa-jual-sayur-untuk-beli-mie

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke