Salin Artikel

Kronologi Bupati Bogor Ade Yasin Ditangkap KPK di Rumahnya hingga Ditetapkan Jadi Tersangka

Ade Yasin ditangkap KPK bersama 11 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan pada Selasa (26/4/2022) di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan, penangkapan Bupati Bogor itu adalah tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait dugaan adanya pemberian uang dari Ade melalui orang kepercayaannya kepada anggota tim audit BPK Perwakilan Jawa Barat.

Firli mengatakan, awalnya tim KPK menuju ke salah satu hotel di Bogor. Namun penerima uang pulang ke Bandung, Jawa Barat.

Tim KPK pun dibagi dua. Salah satunya bergerak ke Bandung untuk mengamankan para pegawai BPK perwakilan Jawa Barat serta menyita uang yang dibawa.

Saat diamankan pada Selasa malam, empat pegawai BPK perwakilan Jawa Barat sedang berada di rumahnya masing-masing di Bandung.

Secara pararel dengan penangkapan di Bandung, tim KPK juga mengamankan Bupati Bogor Ade Yasin di rumahnya pada Rabu (27/4/2022) pagi.

Selain Ade Yasin, KPK juga mengamankan pejabat dan ASN Pemkan Bogor di rumahnya masing-masing yakni di wilayah Cibinong.

Dari operasi tangkap tangan tersebut, KPK mengamankan barang bukti uang Rp 1,024 miliar yang terdiri dari Rp 570 juta uang tunai dan uang dalam rekening bank sekitar Rp 454 juta.

Dalam kasus tersebut, KPK menetapkan delapan orang tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.

Sebagai pemberi:

  1. Ade Yasin (AY), Bupati Bogor periode 2018-2023.
  2. Maulana Adam (MA), Sekdis Dinas PUPR Kab. Bogor.
  3. Ihsan Ayatullah (IA), Kasubid Kas Daerah BPKAD Kab. Bogor.
  4. Rizki Taufik (RT), PPK pada Dinas PUPR Kab. Bogor.

Sebagai penerima:

Nadia adalah putri Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam video itu terdengar percakapan laki-laki yang diduga petugas KPK dan seorang perempuan yang diduga Nadia.

Dalam pembicaraan itu, pria diduga penyidik KPK mengatakan penangkapan terhadap Ade Yasin dalam rangka meminta keterangan.

"Mengantar ibu (Ade Yasin,-Red) ke sana, untuk dimintai keterangan sih," kata seorang pria.

"Gimana prosesnya tadi?" tanya wanita diduga Nadia.

"Kalau tertangkap tangan atau OTT kami kan diminta, punya waktunya cuma 1x24 jam terkait yang sono, untuk membuktikan yang sudah ditangkap tadi."

"Karena ibu ini selaku pemegang keuangan daerah, penanggungjawab tertinggi, kami ingin mengetahui terkait proses yang ada di sini itu seperti apa," jelas sang pria.

"Ow, jadi diminta keterangan saja ya," ujar wanita diduga Nadia.

"Iya, minta keterangan," jawab sang pria.

"Oke," kata wanita diduga Nadia.

Tampaknya pembicaraan berlangsung tenang dan tidak ada keributan. Di akhir story Instagram, Nadia menulis rekaman itu merupakan rekaman peristiwa tadi malam.

"Rekaman tadi malam"," tulisnya.

Resmi gunakan rompi oranye KPK

Bupati Bogor Ade Yasin resmi mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan intensif.

Ketua DPW PPP Jawa Barat itu turun dari ruang pemeriksaan pada Kamis (28/4/2022) sekira pukul 01.55 WIB.

Dia terlihat menggunakan baju berwarna hitam di balik rompi oranye yang dipakai olehnya.

Tangan Ade juga terlihat diborgol. Dia dibantu penyidik berjalan ke arah ruang konferensi pers KPK.

Selain Ade, KPK juga memberikan rompi tahanan kepada tujuh orang lain. Total, delapan orang menggunakan rompi tahanan usai diperiksa KPK.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irfan Kamil | Editor : Sabrina Asril), Tribunnews.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/28/075800078/kronologi-bupati-bogor-ade-yasin-ditangkap-kpk-di-rumahnya-hingga-ditetapkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke