Salin Artikel

Pemudik, Ini 7 Titik Rawan Kemacetan di Jalur Arteri Cianjur

CIANJUR, KOMPAS.com – Jalur lintas tengah Cianjur, Jawa Barat, diprediksi akan terimbas penerapan aturan one way atau satu arah di ruas Tol Japek sampai dengan gerbang tol (GT) Kalikangkung pada arus mudik lebaran tahun ini.

Pasalnya, kendaraan yang menuju arah Jakarta dan wilayah sekitarnya dipastikan akan melintas ruas jalan nontol, salah satunya Cianjur.

Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur bersama jajaran kepolisian mengimbau pemudik yang akan melintasi Cianjur untuk berhati-hati terutama pada titik-titik rawan kemacetan.

Kawasan rawan macet di jalan arteri Cianjur

Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Cianjur M Iqbal Safarudin menyebutkan, di sepanjang ruas jalan arteri Cianjur sedikitnya terdapat tujuh titik kemacetan, yakni:

  • Kawasan Pasar Ciranjang,
  • Simpang Tungturunan Sukaluyu,
  • Tugu Lampu Gentur,
  • Pertigaan Beunying Cipanas.
  • Kawasan Taman Kota
  • Simpang Bojong
  • Tugu Pramuka

“Termasuk di kawasan taman kota, depan kantor dishub ini,” kata Iqbal kepada Kompas.com, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, kemacetan juga berpotensi terjadi di persimpangan-persimpangan seperti di simpang Bojong dan Tugu Pramuka.

Menurut Iqbal, selain dipicu peningkatan volume kendaraan, kemacetan juga disebabkan tingginya aktivitas masyarakat dan pengguna jalan di sekitar kawasan tersebut.

“Titik kemacetan berpusat di pertemuan jalur atau saat peralihan kendaraan dari jalur minor ke mayor,” ujar dia.

Guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di ruas arteri, bersama Polres Cianjur, jajarannya telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, yakni ruas Selajambe Sukaluyu, transyogi, dan Hanjawar Pacet.

“Kendaraan dari Bandung yang hendak menuju Jabodetabek diarahkan ke transyogi mulai dari tugu Kuda Kosong Sukaluyu. Untuk tujuan kota dan Sukabumi kita pandu masuk jalur alternatif Selajambe mulai dari simpang Tungturunan,“ terang Iqbal.

Iqbal menambahkan, ribuan personel gabungan telah disiagakan di semua pos yang telah didirikan.

“Prinsipnya petugas di lapangan siap mengamankan arus mudik lebaran tahun ini yang diprediksi akan naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya sebagaimana data pihak kementerian,” imbuhnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/29/084757478/pemudik-ini-7-titik-rawan-kemacetan-di-jalur-arteri-cianjur

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com