Salin Artikel

7 Oleh-oleh Khas Bandung yang Tahan Lama, Tidak Hanya Peuyeum dan Kue Kekinian

KOMPAS.com - Jika rute mudik Anda melalui Kota Bandung jangan sampai pulang tanpa membawa oleh-oleh.

Memang mencari oleh-oleh di Bandung yang tahan lama tidaklah mudah, karena kebanyakan berupa kue basah.

Adapun oleh-oleh khas Bandung yang terkenal tahan lama adalah peuyeum atau olahan tape singkong.

Simak rekomendasi berbagai pilihan oleh-oleh khas Bandung yang tahan lama dan bisa dibawa pulang, seperti dirangkum Kompas.com berikut ini.

Keripik pedas yang sempat viral ini ternyata masih memiliki banyak penggemar, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.

Tekstur keripik yang renyah, dipadu dengan bumbu bubuk pedas gurih ini cocok dijadikan makanan ringan.

Tingkat kepedasannya juga tersedia dalam berbagai level, dari level 1 hingga level 10.

Dengan kemasan yang praktis, Keripik Maicih bisa didapat mulai dari harga Rp 8.500 hingga Rp 18.000.

Kepopuleran kuliner baso aci semakin populer membuatnya kini juga dijual dalam bentuk kemasan praktis yang cocok dijadikan oleh-oleh.

Isiannya termasuk baso aci isi daging dan kacang, sukro cikur, batagor siomay, cabai kering, bumbu jeruk, dan minyak bawang.

Beberapa pilihan baso aci bisa didapat, dengan berbagai merk yang digemari oleh wisatawan.

Sebut saja Bakso Aci Masjay terletak di Jalan Pahlawan Nomor 43 Bandung, Jawa Barat, yang menjual dengan harga Rp 20.000-an.

Bisa juga ke Baso Aci Ganteng yang terletak di Jalan Gegerkalong Girang Nomor 69, Bandung, Jawa Barat. Harga per porsi mulai Rp 18.000.

Pilihan lain adalah Baso Aci Akang di Jalan Gatot Subroto Nomor 159, Samoja, Bandung yang dibanderol mulai Rp 19.000 sampai Rp 25.000.

Bagi pecinta kopi, oleh-oleh Kopi Aroma dikenal sebagai salah satu merk kopi paling legendaris dari Bandung.

Kopi Aroma tak dijual di toko berbentuk kafe melainkan pabrik kopi langsung, sehingga pembeli bisa menemukan varian kopi bubuk atau bijian.

Uniknya, biji kopinya masih diproses dengan proses tradisional sehingga rasa kopi Aroma begitu khas.

Untuk bisa mendapatkannya, Anda bisa mengunjungi toko kopi Aroma di Jalan Banceuy, Nomor 51, Bandung.

Harga yang dibanderol adalah sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000 per seperempat kilogram. Toko Kopi Aroma buka setiap Senin – Sabtu pukul 08.30 – 14.30 WIB.

Panganan berbahan dasar aci ini memang memiliki banyak variasi olahan, dari yang original hingga memiliki berbagai macam isi.

Karena banyak dicari, tak heran kini banyak ditemukan olahan cireng beku yang bisa dibawa pulang untuk diolah di rumah.

Rasa yang ditawarkan juga cukup bervariasi, mulai dari cireng bumbu rujak, hingga cireng isi dengan berbagai topping.

Meski harus segera masuk ke lemari pendingin, namu cireng ini sudah dikemas dengan aman sehingga tak perlu khawatir saat membawanya selama di perjalanan.

5. Wajit

Wajit merupakan panganan dari beras ketan, kelapa, dan gula jawa yang kemudian dibungkus dengan pelepah jagung.

Rasanya legit dan manis, sehingga cocok dinikmati bersama teh atau kopi.

Wajit Cililin merupakan salah satu oleh-oleh khas Bandung yang tahan lama dan kerap diburu wisatawan.

Harga wajit juga sangat terjangkau, dan bervariasi tergantung dari besar kecilnya kemasan.

6. Sepatu Kulit

Selain makanan, Bandung juga dikenal sebagai sentra produk sepatu kulit dengan kualitas ekspor.

Salah satu tempat yang populer adalah di Cibaduyut yang dikenal menjual sepatu kulit dengan kualitas dan daya tahan yang sangat baik.

Dengan berbagai variasi harga, wisatawan bisa memilih model, warna, bahan, serta ukuran yang diinginkan.

Jika tidak menemukan ukuran yang pas, wisatawan juga tak perlu khawatir. Beberapa tempat menerima pesanan sepatu custom sesuai permintaan pelanggan.

Angklung dikenal sebagai alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu.

Tak heran alat musik ini juga kerap ditemukan di toko oleh-oleh sebagai cinderamata khas Bandung.

Wisatawan bisa menemukan angklung dalam berbagai ukuran, tentunya tiap ukuran akan mengeluarkan nada yang berbeda.

Ada pula angklung yang dijual dalam bentuk satu set lengkap dengan penyangganya, dengan harga yang tentunya lebih mahal.

Sumber:
maicih.co.id
travel.kompas.com
tribunnews.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/01/162854778/7-oleh-oleh-khas-bandung-yang-tahan-lama-tidak-hanya-peuyeum-dan-kue

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com