Salin Artikel

Soal Kasus Hepatitis Akut di Jabar, Dinkes Sebut Baru Terdeteksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nina Susana Dewi mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis akut di wilayahnya.

Padahal sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.

"Yang disampaikan baru terdeteksi," kata Nina saat dihubungi via pesan singkat, Rabu (11/5/2022).

Nina mengatakan, sesuai surat edaran (SE) Kemenkes, penemuan kasus di lapangan harus dikonfirmasi terlebih dahulu oleh komite ahli.

"Sampai saat ini belum ada kasus hepatitis akut di Jabar. Sesuai SE dari Kemenkes bahwa penemuan kasus di lapangan harus dikonfirmasi terlebih dahulu oleh komite ahli. Dan bila hasil akhirnya adalah konfirmasi hepatitis akut akan diumumkan resmi oleh Kemenkes satu pintu," ujar Nina.

Menurut Nina, di lapangan bisa saja ditemukan gejala yang mirip dengan hepatitis akut.

Namun, untuk menentukan hal itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara komprehensif.

"Di lapangan bisa saja didapatkan gejala yang mirip yang harus dicek dengan berbagai pemeriksaan fisik dokter dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium untuk dapat menegakkan diagnosa atau menyingkirkan diagnosa banding dengan alur rujukan yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkes," jelas Nina.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di lima provinsi, salah satunya di Jawa Barat.

"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1, dan Jawa Barat 1," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Nadia mengatakan, hingga saat ini, tercatat lima orang pasien dilaporkan meninggal dunia dan sisanya dalam perawatan.

Ia mengatakan, rata-rata pasien yang terkena hepatitis akut berusia 1-6 tahun.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/11/130711678/soal-kasus-hepatitis-akut-di-jabar-dinkes-sebut-baru-terdeteksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke