Salin Artikel

Sebelum Ditemukan Tewas, Perempuan di Tasikmalaya Curhat Jadi Korban KDRT Suami Asal Pakistan

Saat ditemukan, ada luka di leher perempuan yang akrab dipanggil Teteh Julia.

Korban diketahui sebagai ibu tunggal yang memiliki dua anak. Anak pertamanya sudah menikah dan tinggal di Bandung. Sementara anak bungsunya masih kuliah di Yogyakarta.

Curhat jadi korban KDRT

Lina Marlina (41), adik korban mengatakan semasa hidupnya, sang kakak bercerita kerap jadi korban kekerasan rumah tangga (KDRT) suaminya keduanya yang berasal dari Pakistan.

Mantan suami Juju bernama JO (41).

Karena kerap dianiaya, Juju pun mengajukan perceraiaan pada Desember 2021 setelah setahun menikah dengan JO.

"Sebelum meninggal dunia, dia (korban) sering kali curhat. Selama berumah tangga dengan mantan suaminya berinisial JO (41), sering kali (korban) melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok, mencekik, memukul hingga wajahnya lebam-lebam dan membiru. Itu cerai gara-gara itu," ujar dia, Selasa.

Menurut Lina, selama ini kakaknya tinggal dengan keponakan laki-lakinya. Di hari kejadian, sang keponakan yang berstatus mahasiwa tidur di lantai dua ruko.

Pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIN, ia turun ke lantai satu untuk membangunkan Juju.

Saat itu lah sang keponakan menemukan Juju bersimbah darah di dalam kamar sekaligus mushala ruko.

"Awalnya keponakan saya yang turun ke lantai 1 untuk membangunkan korban dan (posisi korban) masih tertutup bantal," jelas Lina.

"Saat (bantal) dibuka, bersimbah darah penuh luka di leher dan kakinya terikat lakban hitam," sambung dia.

Saksi yang melihat Juju dalam kondisi bersimbah darah langsung berteriak meminta bantuan.

"Saat tahu, keponakan saya langsung berteriak dan memanggil saudaranya serta para tetangganya," tambah dia.

Sementara itu, Iim (70) salah seorang tetangga korban mengenal JJ adalah sosok yang baik dan ramah. Para tetangganya pun tak menyangka kejadian yang dialami korban dan berharap kasusnya cepat terungkap.

"Dulunya sempat jadi tukang rias sebelum berumah tangga. Lalu berangkat ke Malaysia dan menikah dengan orang Pakistan. Nikahnya di sini," kata Iim.

Ia mengatakan pemilik ruko yang menjual alat rumah tangga dan makanan ini ditemukan tewas dengan luka sayatan menganga, yang diduga luka tusukan dan gorokan senjata tajam dari leher sampai ke bagian dada korban.

"Kami cek ke lokasi setelah mendapat informasi itu dan ternyata benar (dugaan pembunuhan). Korban ada bekas luka sayatan senjata tajam dari leher sampai ke bagian dada," jelas Erustiana kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa siang.

Erustiana pun langsung berkoordinasi dengan tim Inafis Polresta Tasikmalaya untuk menyelidiki kasus tersebut dengan mengevakuasi korban dan mengumpulkan alat-alat bukti.

Sesuai keterangan saksi sementara, keponakan korban yang baru bangun tidur di kamar lantai 2 ruko tersebut melihat korban sudah meninggal bersimbah darah saat turun ke lantai 1 ruko tersebut.

"Hasil pemeriksaan sementara ponakannya tak mengetahui apa-apa karena tidurnya di lantai atas. Sementara korban tidurnya di bawah. Posisinya terlentang," ujar dia.

Sampai saat ini petugas Kepolisian masih menyelidiki kasusnya dengan mengumpulkan bukti dan keterangan para saksi. Sementara, mayat korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Mayat korban dievakuasi untuk pemeriksaan lebih lanjut ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor : Gloria Setyvani Putri, I Kadek Wira Aditya)

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/17/160700378/sebelum-ditemukan-tewas-perempuan-di-tasikmalaya-curhat-jadi-korban-kdrt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke