Salin Artikel

Terinspirasi dari Camilan Gurilem, Difabel Jabar Ciptakan Corak Batik Khas Lokal

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 70 pemuda di Jawa Barat mengikuti keterampilan yang diselenggarakan Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat.

Puluhan pemuda yang terdiri dari penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan kelompok difabel itu mendapat bekal soft skill untuk menciptakan sebuah karya.

Di antara mereka, sejumlah difabel sudah berhasil menciptakan puluhan hingga ratusan kain batik dengan beragam corak. Ada pula corak batik yang terinspirasi oleh camilan khas Cililin, yakni kerupuk Gurilem.

Ide itu tercetus oleh Rahmat Hidayat (28), seorang pemuda difabel asal Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Saya pengin bikin batik corak Gurilem. Gurilem itu kan dari daerah saya, jadi ingin mengangkat dan mengenalkan jajanan lokal," tutur Rahmat di Panti Pemberdayaan Bina Sosial Remaja (PPBSR) Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Rupanya Rahmat bukan kali ini saja menyumbang karya seni lukis. Sebelumnya, hasil karya Rahmat sudah melanglangbuana hingga laris di kalangan sejumlah artis.

Di tengah keterbatasan fisik, Rahmat berhasil menciptakan desain fesyen yang diminati oleh desainer terkenal di kalangan selebritis.

"Pernah dibeli sama Eko Tjandra, Anne Avantie, sampai Ivan Gunawan. Desainnya lalu dibuat baju," ujar Rahmat.

Tak mau kalah, Tami (16), salah satu difabel rungu juga sudah melahirkan karya-karya kain batik yang diminati masyarakat umum.

Bukan hanya melukis, kain-kain batik karya Tami juga sering dipakai para pejabat pemerintahan untuk digunakan di kegiatan-kegiatan formal maupun nonformal.

"Ke depannya, Tami ingin menjadi pembatik yang andal dan memiliki karya yang berkarakter," kata Tami.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Sunendar menyebutkan, program pelatihan batik ini merupakan bagian dari revitalisasi untuk meningkatkan kemandirian alumni dari panti sosial dalam bidang sosial dan ekonomi.

“Kami ingin membangun kemandirian sekaligus kepercayaan diri mereka. Bonusnya mereka juga mendapatkan penghasilan sehingga tidak lagi bergantung pada orangtuanya,” ungkap Dodo.

Menurut dia, remaja memiliki masalah sosial yang terbilang kompleks. Namun, pihaknya harus membantu dengan pemecahan masalahnya.

Untuk menjawab persoalan sosial remaja itu, Dinsos Jabar menyiapkan beberapa program pelatihan keterampilan, seperti pelatihan barista, pembuatan batik, petani modern, potong rambut, dan pengolahan pangan.

“Kami menyediakan tempatnya. Ada kafe dan barbershop. Ini sekaligus tempat mereka mencari pengalaman,” papar Dodo.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/25/141743678/terinspirasi-dari-camilan-gurilem-difabel-jabar-ciptakan-corak-batik-khas

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke