Salin Artikel

Hari Ketiga Pencarian Anak Ridwan Kamil di Swiss, Tim SAR Gunakan Drone hingga Turunkan Penyelam

Masuk hari ketiga, Sabtu (28/5/2022), pencarian Eril, sapaan Emmeril terus dilanjutkan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad mengatakan di hari ketiga pencarian Eril, tim SAR menggunakan drone hingga rencana untuk menurunkan penyelam.

Ia mengatakan tim SAR yang terlibat adalah dari polisi sungai, polisi media, dan pemadam kebakaran

"Di hari ketiga pencarian lebih intensif yakni dengan boat search (perahu pencarian) serta menggunakan drone," kata Muliaman saat konferensi pers secara daring pada Sabtu (28/5/2022).

Pencarian akan dimulai pukul 08.30 waktu Swiss atau sekitar pukul 14.00 WIB hingga selesai dengan lokasi pencarian mencakup 8 kilometer.

"Waktunya nanti disesuikan dengan kondisi di lapangan," kata dia.

Jika memungkikan tim SAR juga akan menurunkan penyelam untuk mencari Eril.

"Tentu saja penyelaman disesuaikan dengan situasi. Sebab kalau airnya keruh, karena danau dan sungai Aare ini airnya datang dari salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya dan biasanya salju yang meleleh itu menghasilkan kristal berwarna putih yang kadang membuat warna air itu agak keruh dan menyulitkan penyelaman," tutur Muliaman.

Hari pertama gunakan drone thermal

Muliaman mengatakan pihak KBRI mendapatkan laporan terkait hilangnya warga negara Indonesia saat berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 11.24 waktu Swiss.

Diperkirakan Eril hanyut sekitar pukul 09.40 waktu setempat.

Di hari pertama, pihak otoritas menurunkan 20 orang tim SAR untuk pencarian darurat di sepanjang rute renang yang sesuai dengan laporan pengunjung.

Tim SAR juga menggunakan drone thermal yang memiliki sensor mendeteksi panas tubuh serta menyisir area darat tepian sungai.

"Ini efektif dilakukan 15 menit pertama untuk mendeteksi panas tubuh karena saat itu suhu air Sungai Aare diperkirakan 16 derajat celsius dengan arus yang cukup kuat," jelas dia.

Hari pertama, Eril belum ditemukan. Pencarian hari kedua pun dilanjutkan pada Jumat (27/5/2022).

Cakupan hari kedua, pencarian dilakukan sepanjang 7 kilometer hingga ke Danau Wallensee. Muliaman mengatakan di hari kedua, ia mendampingi Ridwan Kamil dan istri menemui tim SAR dan polisi yang bertugas di lapangan.

Kepada Ridwan Kamil, tim SAR mengatakan jika pencarian Eril adalah prioritas mereka dan akan melakukan pencarian dengan berbagai macam metode.

"Pihak kepolisian Swiss terus berkoordinasi hingga menjaga live line dengan KBRI terkait dengan update perkembangan terbaru. Jadi kita dalam koordinasi penuh" ujarnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/28/172500778/hari-ketiga-pencarian-anak-ridwan-kamil-di-swiss-tim-sar-gunakan-drone

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com