Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Pencarian Anak Ridwan Kamil | Instagram “Crazy Rich Grobogan” Penuh Permintaan Tolong Perbaikan Jalan Rusak

KOMPAS.com - Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak pertama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (25/5/2022).

Hingga hari ketiga pencarian, Sabtu (28/5/2022), putra Ridwan Kamil itu belum ditemukan.

Berita lainnya, kotak pesan Instagram Joko Suranto dipenuhi permintaan tolong warga yang menginginkan jalan di tempatnya diperbaiki oleh sang crazy rich Grobogan.

Permintaan perbaikan jalan itu datang dari sejumlah tempat di Indonesia.

Berikut berita-berita yang populer di sub-rubrik Bandung pada Sabtu.

Anak Ridwan Kamil, Eril, sudah tiga hari hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Pada hari ketiga hilangnya Eril, Sabtu, pencarian terus dilakukan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan tim search and rescue (SAR) melakukan pencarian lebih intensif dengan menggunakan drone dan penyelam.

"Di hari ketiga pencarian lebih intensif yakni dengan boat search (perahu pencarian) serta menggunakan drone," ujarnya dalam konferensi pers daring, Sabtu.

Pencarian pada hari ketiga mencakup 8 kilometer.

Sebelum hilang, Eril sempat berenang di Sungai Aare bersama adik dan temannya. Eril hilang ketika hendak menuju daratan.

Baca selengkapnya: Hari Ketiga Pencarian Anak Ridwan Kamil di Swiss, Tim SAR Gunakan Drone hingga Turunkan Penyelam

Sosok crazy rich Grobogan, Joko Suranto, merasa dilema saat dimintai tolong warga di sejumlah daerah untuk memperbaiki jalan.

Para warga di sejumlah daerah di Indonesia itu meminta tolong lewat kotak pesan Instagram Joko.

Pengusaha properti asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ini merasa iba, tapi di sisi yang lain khawatir.

Dia menjelaskan, dirinya tidak mungkin memberikan pendidikan mengemis atau membuat mental masyarakat terbiasa dengan kata menyerah.

"Ya saya akui sedih juga, pasalnya saya juga pernah di posisi itu. Jangan sampai masyarakat kita ini mentalnya gampang menyerah, gampang meminta pada orang yang tidak dikenal," ucapnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Instagram Crazy Rich Joko Suranto Kini Dipenuhi Warga Minta Bantuan Perbaiki Jalan Rusak

Dua pencuri sepeda motor yang pernah beraksi di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang ditangkap.

Dalam penangkapan pada Jumat (27/5/2022), kedua pencuri ditembak polisi di bagian kaki karena melawan petugas.

Kedua pencuri tersebut yaitu Anwar (41), warga Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat; dan Nasim (50), warga Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan, keduanya telah mencuri motor 7 kali di Karawang dan 15 kali di Subang.

"Dari pengakuan para tersangka telah beraksi 23 kali," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Melawan Saat Ditangkap, 2 Pencuri Motor Ditembak

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah; Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Rachmawati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Andi Hartik)

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/29/054800578/-populer-jawa-barat-pencarian-anak-ridwan-kamil-instagram-crazy-rich

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com