Salin Artikel

Peringati Puncak Hari Lansia di Tasikmalaya, Mensos Risma Beri Bantuan Rp 26,9 Miliar

Kedatangan Mensos disambut antusias masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dengan tarian Ketuk Tilu. Tari yang menggambarkan kegembiraan tersebut dibawakan enam warga lanjut usia (lansia).

Meski berusia sekitar 67-74 tahun, warga lansia itu bergerak lincah mengikuti iringan musik berirama cepat. Tepuk tangan mengiringi akhir pertunjukan itu.

Dalam sambutannya, Mensos menekankan kebijakan yang berorientasi meningkatkan kualitas hidup lansia.

"Kemensos memberikan perhatian kepada lansia yang hidup sendiri dan secara ekonomi kekurangan. Karena mereka adalah tanggung jawab negara," kata Risma di Tasikmalaya, Minggu siang.

Risma berpandangan, lansia bukan beban negara dan usia tua tidak berarti seseorang kehilangan produktivitas.

"Lansia bisa tetap produktif. Tapi bukan bermaksud lansia disuruh bekerja. Tapi mereka bisa beraktivitas yang bermanfaat baik secara kesehatan dan bisa juga ekonomi. Kalau mereka gembira kan bisa menambah imun," katanya.

Untuk itu, Risma berpesan agar semua elemen masyarakat ikut memberikan ruang kepada lansia, agar mereka tetap sehat dan produktif.

Pihak yang memiliki kewajiban memastikan itu, kata Risma, adalah keluarga, dalam hal ini anak-anaknya.

"Saya sedih karena mendapatkan laporan ada lansia yang dibuang oleh anaknya. Dia diturunkan di tengah jalan dan tidak dirawat. Ini sangat menyedihkan," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Risma menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemkab Tasikmalaya, para tokoh, dan masyarakat.

Karena mereka berpartisipasi aktif membantu para lansia, termasuk dalam membangun rumah tidak layak huni (RTLH), khusus untuk lansia.

"Dalam pembangunan RTLH, semua pihak ikut bergotong royong. Saya lihat beberapa lansia juga ikut bergerak membangun RTLH. Ini sungguh luar biasa," ujarnya.

Hadir dalam acara ini Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Anggota Komisi VIII DPR RI Subarna, pejabat eselon 1 dan 2 Kemensos, Forkompimda Kabupaten Tasikmalaya, serta para tokoh setempat.

Selesai memberikan sambutan, Risma menyapa masyarakat dan penanggung jawab kegiatan layanan kepada lansia di 39 kecamatan, satu per satu secara langsung melalui telekonferensi di layar LCD.

Untuk data rekapitulasi bantuan HLUN 2022 di Tasikmalaya, Kemensos menyalurkan Bansos PKH sebanyak 33.471 KPM, Bansos Keserasian Sosial di dua kecamatan, bantuan kearifan lokal di 15 kecamatan dan bansos lumbung sosial di 4 lokasi.

Kemudian bantuan RTLH lansia 355 rumah, bansos masker, hand sanitizer dan perlengkapan ibadah 2.000 pak, alat bantu dengar 2.963 set, kacamata 659 set, kruk 143 set, kursi roda standar 806 unit, dan kursi roda adaptif 36 unit.

Kemudian, walker 50 unit, tripod 63 set, bantuan sembako lansia 13.309 KPM, bantuan sandang 14.246 paket, bantuan nutrisi 18.791 paket, bantuan obat-obatan 4.527 paket, bantuan kewirausahaan 445 orang, bansos masker, hand sanitizer dan perlengkapan ibadah 2.000 pak.

"Dengan jumlah total bantuan sosial sebesar 26.958.320.000," ujar dia.

Penentuan lokasi di Tasikmalaya didasarkan data bahwa banyak terdapat lansia tunggal (lansia yang hidup sendirian), sehingga pemerintah melalui Kementerian Sosial ingin memberi perhatian lebih. Kurang lebih ada 28.000 lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya.

Peringatan HLUN 2022 mengambil tema Lansia Sehat, Indonesia Kuat. Tema tersebut dipilih dengan didasarkan pada kenyataan, bahwa populasi lansia di Indonesia cukup besar. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, terdapat 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia (10,82% total populasi).

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/29/191248278/peringati-puncak-hari-lansia-di-tasikmalaya-mensos-risma-beri-bantuan-rp-269

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke