Salin Artikel

Laga Timnas Indonesia vs Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat Dikawal 670 Personel Gabungan

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 670 personel keamanan bakal disiapkan oleh Polresta Bandung jelang laga Timnas vs Bangladesh yang akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat pada Rabu, (31/5/2022) besok.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, jumlah tersebut gabungan antara polisi, TNI, Satpol PP, dan Dishub.

"Brimob Polda, Raimas Polda, dan Personel Polresta Bandung, gabungan dengan TNI dari Kodim, Satpol PP Dan Dishub," katanya ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (31/5/2022).

Kusworo mengatakan, untuk pengamanan sebelum pertandingan, pihaknya akan membuka pintu timur.

Nantinya, kata dia, petugas keamanan bakal berjaga sekaligus merazia barang bawaan penonton.

Pihaknya melarang keras penonton untuk membawa barang-barang tidak lazim seperti botol minuman, flare, bambu panjang untuk bendera, dan lain sebagainya.

"Kita akan buka pintu timur, setelah itu kendaraan kita arahkan ke barat, di sana baik di pintu barat satu-dua dan pintu timur satu-dua kami lakukan juga pemeriksaan barang yang dibawa oleh penonton," kata Kusworo.

Apabila ditemukan penonton yang membawa minuman dengan kemasan botol, pihaknya dan panitia akan memindahkannya ke kantong plastik yang sudah disiapkan panitia.

"Antisipasi, jangan sampai ada botol minuman yang dilemparkan ke stadion, maka dari panitia akan menyiapkan plastik, sehingga air di dalam botol minuman itu bisa dipindahkan ke dalam plastik," ujarnya.

Selain itu, guna mengantisipasi adanya penonton yang datang namun tak memiliki tiket.

Kusworo mengaku akan menyiapkan layar raksasa agar penonton yang tak memiliki tiket masih bisa menyaksikan pertandingan.

"Namun demikian kami imbau kepada masyarakat agar yang datang hanya yang memiliki tiket, yang tidak memiliki tiket, bisa menonton di rumah masing-masing di TV," kata Kapolresta Bandung.

Tak sampai di situ, jajaran Satlantas Polresta Bandung, kata dia, akan mengamankan juga arus lalu lintas menuju Stadion Si Jalak Harupat.

"Kami tempatkan personel pengamanan lalu lintas untuk mengatur tertibnya dari pada lalu lintas kendaraan, diharapkan pada saat datang ini bisa tertib, terutama pada saat kembali, karena saat kembali akan serentak keluar bersama," tuturnya.

Pertandingan perdana pascaCovid-19

Laga Indonesia vs Bangladesh besok merupakan laga perdana pertandingan sepak bola yang diizinkan disaksikan  penonton.

Untuk itu, pihaknya mengaku tetap akan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

"Tetap kami sesuaikan dengan PPKM level 2, di mana maksimal adalah 75 persen," ungkap Kusworo.

Pihaknya juga meminta agar para penonton yang akan datang dan menyaksikan laga timnas  tetap menggunakan masker dan membawa hand sanitizer.

"dan kami minta kepada penonton yang hadir juga membawa masker dan hand sanitizer, karena prokes sebaiknya tetap dijaga untuk menjaga kondisi masing-masing," ujar dia.

Guna menghindari kerumunan, pihaknya akan membuka pintu masuk sejak pukul 18.00 WIB.

"Sedangkan untuk pembukaan pintu, walaupun pertandingan pukul 20.30 WIB, tapi pintu sudah kami buka sejak 18.00 WIB, itu menghindari kerumunan masa yang datang ke stadion, sehingga bisa mulai dicicil berangsur masuk ke stadion," jelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/31/195932878/laga-timnas-indonesia-vs-bangladesh-di-stadion-si-jalak-harupat-dikawal-670

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com