Salin Artikel

Markas Khilafatul Muslimin di Cimahi Berupa Musala Kecil di Gang Sempit

CIMAHI, KOMPAS.com - Video viral terkait kegiatan konvoi kelompok Khilafatul Muslimin berbuntut panjang. Kepolisian dan pemerintahan daerah bergerak menyelidiki aktivitas kelompok tersebut.

Kepolisian Daerah Jawa Barat menyebutkan, Khilafatul Muslimin konvoi di Kota Cimahi dan Kabupaten Karawang.

Mereka menyebarkan selembar kertas berisi nasihat dan imbauan berupa ajakan untuk menggunakan syariat Islam sebagai sistem negara.

Dari penelusuran Kompas.com, kelompok Khilafatul Muslimin memiliki markas di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani nomor 33 B, RT 5 RW 06, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Markas tersebut berupa bangunan musala berukuran kecil dengan corak warna cat putih dan hijau mengelilinginya.

Butuh perjuangan ekstra untuk mencari keberadaan markas tersebut. Sebab lokasi musala berada di gang sempit di tengah kepadatan penduduk yang tak terlihat jika melintas dari jalan umum.

Di depan bangunan musala terdapat sebuah papan bertuliskan 'Khilafatul Muslimin Wilayah Priangan' dengan keterangan alamat lengkap lokasi markas tersebut.

"Iya benar, itu (musala) tempat kelompok Khilafatul Muslimin, tapi hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan saja dari kelompoknya," ujar Ketua RW 06, Asep Saefudin saat ditemui, Jumat (2/6/2022).

Saat dikunjungi, aktivitas di musala tersebut tampak sepi tak ada kegiatan sama sekali. Pintunya tertutup rapat dengan ruangan kosong, tak ada jemaah satupun.

Menurut Asep, musala tersebut biasa digunakan hanya untuk kegiatan keagamaan para jemaah Khilafatul Muslimin.

Asep menyebutkan, jemaah yang hadir dalam kegiatan keagamaan kelompok Khilafatul Muslimin itu merupakan warga luar daerah, sementara penanggung jawab markas tersebut yakni warga pendatang yang sudah tinggal lama di dekat musala.

"Tempat itu sudah lama (dijadikan markas kelompok Khilafatul Muslimin), tapi tidak tahu pasti, kalau gak salah (aktivitasnya) dari tahun 2000an," kata Asep.

Selama puluhan tahun, Asep belum mendapat laporan terkait adanya kegaduhan yang ditimbulkan oleh kegiatan kelompok Khilafatul Muslimin ini.

"Jadi, warga juga sebetulnya biasa saja dan gak ada apa-apa karena kegiatannya hanya pengajian saja," ujar Asep.

Asep juga sudah memastikan, tidak ada warganya yang ikut dalam kelompok jemaah tersebut. Kelompok ini hanya beranggotakan tidak lebih dari 5 kepala keluarga.

"Jemaah yang merupakan warga sekitar berdasarkan informasi dari pak RT hanya beberapa kepala keluarga saja, gak lebih dari 5 kepala keluarga lah," ucap Asep.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/02/184603778/markas-khilafatul-muslimin-di-cimahi-berupa-musala-kecil-di-gang-sempit

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com