Foto: Banjir Karangan Bunga untuk Eril

Karangan bunga itu datang sebagai ucapan dukacita atas meninggalnya putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), yang tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, karangan bunga memenuhi seluruh area luar dan dalam Gedung Pakuan.

Kondisi itu pun menyita perhatian masyarakat. Beberapa warga pun ikut mengabadikan kondisi tersebut.

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Gubernur, Ervin Yanuardi Effendi mengatakan karangan bunga mulai berdatangan sejak Jumat (3/6/2022).

"Mulai datang dari Jumat sore. Karangan bunga ini datang dari berbagai pihak, seperti kolega Pak Gubernur dan Ibu Atalia, lembaga kedinasan, institusi penerintah, komunitas, hingga artis," ucap Ervin di Gedung Pakuan, Sabtu siang.

Ervin belum bisa memastikan jumlah karangan bunga yang datang. Sebab, saat ini karangan bunga dukacita masih terus berdatangan.

"Kami masih terus update jumlahnya karena sangat banyak dan sampai siang ini (karangan bunga) masih terus berdatangan," kata dia.

Warga bertakziah

Sejumlah warga rela antre sejak pagi hari untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Eril, Minggu (5/6/2022).

Puluhan warga sudah menunggu di depan gerbang utama Gedung Pakuan sejak pukul 07.00 WIB.

Melihat besarnya dukungan masyarakat, Ridwan Kamil istrinya Atalia Praratya keluar rumah dinas untuk menerima kunjungan warga.

Kompak berbaju serba hitam, Ridwan Kamil dan Atalia tak kuasa menahan haru melihat besarnya simpati warga atas berpulangnya Eril.

Tangis Murnita Maria, warga asal Karo, Sumatera Utara, yang tinggal di Jawa Barat, pecah saat berkesempatan bertemu Ridwan Kamil dan Atalia.

"Luar biasa bisa bertemu langsung dengan Pak Ridwan Kamil dan Ibu Atalia karena saya merasakan banget perasaan mereka. Saya mewakili warga Karo yang berada di Jawa Barat, menyampaikan rasa duka cita. Mereka sangat berduka tapi masih mau menerima warga," ungkapnya.

Takziah hari kedua dimulai pukul 13.00 WIB. Sejumlah pejabat pun dijadwalkan hadir.