Salin Artikel

King Kobra Keluar dari Paket Hebohkan Kantor Jasa Ekspedisi di Cirebon

Ular ini keluar dari paketnya, dan hendak menyerang kurir saat ingin menyortir barang.

Proses evakuasi yang dibantu petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Kepolisian, berlangsung dramatis.

Proses evakuasi ular berjenis king cobra di kantor salah satu jasa ekspedisi di Kota Cirebon, sempat direkam oleh sejumlah petugas setempat.

Video tersebut cukup banyak dibagikan di beberapa media sosial dan grup-grup aplikasi pengiriman pesan.

Tampak dalam video tersebut, sejumlah petugas pemadam kebakaran berjibaku.

Mereka berusaha menjinakkan dan menangkap ular tersebut. Ular sempat mengamuk dan hendak mematuk para petugas.

Kejadian itu, membuat karyawan sangat panik, dan geger di kawasan pertokoan, lantaran proses evakuasi berlangsung secara dramatis.

Setelah beberapa menit, upaya penangkapan ular berhasil. Ular kemudian dievakuasi ke kantor dinas pemadam kebakaran, untuk diamankan sambil menunggu pemilik.

Kepala Pengelola Harian Tiki Cirebon Castra, menerangkan, berdasarkan catatan sistem, ular itu berasal dari Cilacap dan hendak dikirimkan ke Indramayu.

Bobotnya lebih dari 4 kilogram, dan panjangnya lebih dari 2 meter.

Castra menyampaikan, ular itu dikirim dengan cara pengepakan seadanya. Ular dimasukan ke dalam karung lalu dimasukan ke dalam kardus yang ukurannya sangat kecil.

Diduga ular panik dan marah sehingga berusaha melarikan diri dari dalam paket.


Seharusnya, kata Castra, cara pengemasan hewan tidak bisa disamakan dengan barang seperti umumnya. Pengepakan harus mengikuti aturan yang berlaku.

“Kami membolehkan pengiriman reptil, tapi pengirim harus mengikuti syarat dan ketentuan yang ketat. Sepertinya ada ketidakjujuran dari pengirim, sehingga proses penerimaannya seperti biasa. Kalau dijelaskan dari awal itu reptil ular yang membahayakan petugas akan memberikan penegasan kepada pengirim,” kata Castra kepada Kompas.com di kantornya

Wakil Komandan Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Hendri, menyampaikan, proses evakuasi agak sulit karena ular sangat agresif.

Hendri menduga ular marah setelah perjalanan jauh hingga mengamuk dan terus berusaha keluar dari tempatnya.

Hendri menjelaskan, berdasarkan hasil evakuasi, dia menilai ular itu berjenis king kobra. Ular masih memiliki bisa, dan sangat membahayakan.

Beratnya lebih dari empat kilogram, dan panjangnya lebih dari dua meter.

“Saat penangkapan kami koordinasi dengan berbagai pihak, kami kerja sama untuk dapat menangkap ular tanpa melukai para warga. Akhirnya berhasil,” kata Hendri kepada Kompas.com saat ditemui di kantor pemadaman.

Petugas damkar menyayangkan paket dengan isi hewan utamanya yang membahayakan harus mengikuti aturan yang berlaku.

Pasalnya, bila terjadi kerusakan dari pengepakan sangat membahayakan para petugas.

Hingga saat ini, ular king kobra tersebut diamankan di kantor damkar, untuk menunggu pemilik datang.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/09/074518378/king-kobra-keluar-dari-paket-hebohkan-kantor-jasa-ekspedisi-di-cirebon

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com