Salin Artikel

Detik-detik Jenazah Eril Ditemukan Seorang Guru SD, Geraldine: Tiap Jalan Kaki, Saya Selalu Melihat ke Arah Sungai Aare

KOMPAS.com - Jasad anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, akhirnya ditemukan setelah hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, sejak 26 Mei 2022.

Belakangan diketahui, jenazah Eril kali pertama ditemukan oleh seorang guru sekolah dasar bernama Geraldine Beldi.

Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil dalam unggahan di akun Instagram-nya, Jumat (10/6/2022).

Geraldine menemukan jasad Eril sewaktu perjalanan menuju tempatnya mengajar.

Menurut Geraldine, semenjak kabar hilangnya Eril di Sungai Aare tersiar, dirinya selalu melihat ke arah Sungai Aare ketika berjalan menuju sekolah. Ini ia lakukan dengan harapan bisa menemukan Eril.

Begitu Geraldine melihat jasad Eril, ia langsung menelepon kepolisian setempat. Usai mendapat laporan itu, pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi.

“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Dan saya pun punya 2 anak. Jadi saya tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak," ujar Ridwan Kamil, mengutip pembicaraannya dengan Geraldine.

Ucapan terima kasih Ridwan Kamil

Mendengar kabar jasad putranya ditemukan oleh seorang warga Bern, Ridwan Kamil langsung meminta agar bisa bertemu dengan Geraldine untuk menyampaikan terima kasih.

“Mohon carikan ibu guru itu, itu arahan saya ke tim di Bern. Saya berkewajiban menghaturkan terima kasih, sebelum pulang ke tanah air," ucap pria yang kerap disapa Emil ini.

Emil akhirnya berhasil bertemu Geraldine selepas sang guru selesai mengajar.

"Alhamdulillah, menunggu selesai ia mengajar, jam 11 tadi kami bertemu dan saya haturkan rasa terima kasih saya," ungkapnya.

Sebagai bentuk terima kasih, Gubernur Jawa Barat ini menawarkan bantuan bila suatu saat Geraldine berkunjung ke Indonesia.

“Ibu Geraldine kalo ingin berlibur ke Indonesia, tolong kabari saya ya. Nanti semuanya saya yg urus sebagai rasa terima kasih kami," jelasnya.

"Kira-kira begitu perbincangannya. Eril ke sini niatnya mau belajar, akhirnya takdirnya diselamatkan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana. Danke Mrs. Geraldine Beldi @geraldine. beldi. Hatur Nuhun. Terima Kasih," tutur Emil.

Diberitakan sebelumnya, jenazah Eril ditemukan pada Rabu (8/6/2022) di Bendungan Engehalde, Bern.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan, pihaknya mendapat kabar ditemukannya jenazah Eril dari kepolisian setempat.

“Kemarin (Rabu), kepolisian Kanton Bern telah bertemu kami di kantor KBRI Bern bersama keluarga untuk menyampaikan informasi awal mengenai ditemukannya jasad diduga ananda Eril,” paparnya dalam konferensi pers daring, Kamis (9/6/2022).

Jenazah Eril ditemukan pada pukul 06.50 pagi waktu Swiss.

Muliaman menuturkan, sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian lantas mengidentifikasi dan melakukan penelusuran DNA untuk memastikan kebenaran jasad itu adalah Eril.

Pada Kamis siang waktu Swiss, berdasarkan hasil tes DNA, polisi mengonfirmasi bahwa jasad yang ditemukan merupakan Eril.

“Hal ini juga sudah disampaikan secara official oleh polisi Bern melalui media rilis pada pukul 13.45 siang ini waktu Swiss,” terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Dheri Agriesta)

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/11/092300578/detik-detik-jenazah-eril-ditemukan-seorang-guru-sd-geraldine-tiap-jalan-kaki

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com