Salin Artikel

Pesan Cinta Atalia Usai Makamkan Eril: Tunggu ya Sayang, Insya Allah Kita Akan Bersama Lagi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ibunda Emmeril Khan Mumtadz (Eril), Atalia Praratya Ridwan Kamil mengunggah pesan cinta untuk putra sulungnya di Instagram.

Pesan tersebut diunggah Atalia beberapa jam setelah pemakaman sang anak.

Dalam postingannya, Atalia memosting lima foto. Foto pertama saat dirinya bersama Ridwan Kamil dan kedua anaknya mencium peti jenazah Eril yang ditutupi kain hijau.

Foto kedua menggambarkan Ataalia bersama anak perempuannya di lokasi pemakaman. Kemudian foto ketiga memperlihatkan Ridwan Kamil tengah memakamkan anaknya. 

Diikuti dengan foto tabur bunga dan terakhir batu nisan anaknya, almarhum eril. 

Di bagian caption, Atalia memberikan pesan menyentuh.

"Melepasmu dengan keikhlasan adalah bentuk cinta tertinggi kami padamu, a Eril..," tulis Atalia, Senin (13/6/2022).

Atalia kemudian mendoakan almarhum Eril.

"Semoga Aa tenang di surga dalam balutan kasih sayang Allah swt. Surga yang digambarkan begitu indah yang mengalir dibawahnya sungai sungai…"

Selain itu, Atalia mengunggah perasaan rindunya pada anak lelakinya tersebut.

"Ijinkan kami memelukmu lagi nanti bila waktunya tiba…"

"Tunggu ya sayang.. Insya Allah kita akan bersama lagi," tulis Atalia.

Berita sebelumnya, prosesi pemakaman putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz (Eril), telah usai.

Jenazah Eril dikebumikan di depan Masjid Al-Mumtadz di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada pukul 11.15 WIB.

Jenazah Emmeril Khan Mumtadz datang ke lokasi pemakaman di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada pukul 11.00 WIB.

Jenazah langsung diturunkan dan dibawa oleh beberapa anggota Brimob untuk dikebumikan. Lokasi dari diturunkan jenazah Eril ke titik lokasi area pemakaman hanya berkisar 15 sampai 20 meter.

Jenazah langsung di masukan ke liang lahat dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi orang pertama yang memasukan tanah, kemudian di lanjutkan oleh petugas.

Pantauan Kompas.com suasana haru dan duka terlihat dari wajah Ridwan Kamil dan keluarga. Terlihat beberapa keluarga saling bergiliran mengusap air mata.

Hanya keluarga inti yang diperbolehkan berdekatan langsung dengan titik pemakaman almarhum Eril.

Proses pemakaman Eril, berlangsung sejak pukul 11.15 WIB dan berakhir pada pukul 11.36 WIB.

Setelah prosesi pemakaman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung melakukan prosesi tabur bunga, yang diikuti oleh istrinya Atalia dan kedua anaknya.

Sejak kedatang jenazah putra sulung Ridwan Kamil, di Islamic Center Baitulridwan, warga beserta tamu undangan langsung melantunkan salawat untuk almarhum Eril.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/13/203337778/pesan-cinta-atalia-usai-makamkan-eril-tunggu-ya-sayang-insya-allah-kita-akan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com