Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Anggota DPRD Indramayu Jadi Dalang Pembunuhan 2 Petani | Komplotan Ganjal ATM Ditangkap

1. Anggota DPRD Indramayu divonis 8 tahun penjara

Taryadi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Indramayu periode 2019-2024 divonis 8 tahun penjara.

Dalam persidangan, ia terbukti menjadi dalam pembunuhan dua petani pada Oktober 2021.

Selain sebagai DPRD, Taryadi juga menjadi anggota Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis). Ia berperan menggerakkan dan menghasut kelompoknya untuk melakukan perlawanan ke aparat.

Sehingga anggota F-Kamis menyerang sejumlah petani di ladang tebu di perbatasan Indramayu dan Majalengka. Penyerangan dilatang belakangi konflik perebutan lahan.

Akibat penyerangan tersebut, 2 petani tewas.

Dalam kesempatan itu, Emil membagikan kehidupan masa lalu putranya, almarhum Emmeril Khan Mumtadz saat bersekolah di SMAN 3 Bandung.

"Anak saya, almarhum Emmeril juga sekolah di sini (SMAN 3), memorinya juga sama, dia hobi sepak bola, aktif di osis, main angklung dan sebagainya," ujar Emil.

Saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Emil mengaku sempat memberikan pilihan kepada Eril untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda atau jalan kaki.

Eril memilih naik sepeda dan biasanya menitipkan sepeda ke pos satpam sehingga Eril bersahabat dengan satpam.

Keempat pelaku itu mengaku sudah beraksi di 13 lokasi di tiga wilayah di Jawa Barat, yakni Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Bandung.

Empat pelaku ini berbekal besi tipis, tongsis penjepit uang, dan sebuah senter. Pelaku kemudian mencongkel atau memaksa membuka exit shutter atau tempat keluar uang dengan menggunakan alat berupa besi tipis dan alat penjepit untuk mengambil uang dari mesin ATM.

Aksi pelaku kemudian terbongkar setelah mereka kepergok tengah melancarkan aksinya di Yogya Plaza, Kota Cimahi, Selasa (14/6/2022).

Dua dari empat pelaku kemudian diamankan sekuriti pusat perbelanjaan, sementara dua pelaku lainnya berhasil kabur.

Wajah Reni penuh luka lebam karena perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Kondiis Reni membuat keluarganya terkejut karena selama beberapa bulan, keluarga hilang kontak dengan Reni.

Mereka baru mengetahui kondisi Reni setelah ceritanya viral di media sosial.

Pihak desa juga mendapatkan informasi jika mata Reni sampai disiram pakai cairan pemutih baju hingga penglihatannya menjadi rabun.

Tak hanya itu, Reni juga dipaksa memakan kotoran anjing dan disiram air panas. Selain itu punggungnya digosok dengan handuk dengan keras hingga kulitnya mengelupas.

Ekskavasi selama empat hari itu dilakukan Tim peneliti gabungan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, Balai Arkeologi Bandung, dan Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang Mohamad Budi Akbar mengatakan, temuan sejumlah fosil kura-kura purba tersebut merupakan patahan dari hewan purba yang diprediksi berumur jutaan tahun.

Selain fosil kura-kura, peneliti juga menemukan gigi buaya dan patahan tulang gajah moluska.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun, Aam Aminullah | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti, Rachmawati)

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/17/055500178/-populer-jawa-barat-anggota-dprd-indramayu-jadi-dalang-pembunuhan-2-petani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke