Salin Artikel

Diguyur Hujan 1 Jam, Kota Cimahi Diterjang Banjir, Motor Hanyut Terbawa Arus

CIMAHI, KOMPAS.com - Rekaman kamera amatir menunjukkan adanya seorang warga yang terjebak banjir di ruas Jalan Mahar Martanegara, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Senin (20/6/2022) sore.

Video dengan durasi 35 detik itu menunjukkan sang pengendara motor membiarkan kendaraannya hanyut terbawa arus banjir.

Rekaman peristiwa terseretnya pemotor itu tak lama viral di berbagai platform media sosial.

Diketahui, banjir tersebut merupakan luapan Sungai Cigugur dengan arus deras setelah hujan deras mengguyur wilayah Kota Cimahi, kurang lebih selama 1 jam sebelumnya.

"Kejadiannya sekitar jam 16.30 WIB, jadi pengendara itu memaksa lewat, mungkin enggak kuat menahan arus air, terus pengendaranya turun karena takut terbawa arus. Setelah turun, motornya justru terbawa hanyut karena airnya memang kencang," ujar Yahya, warga setempat yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Pengendara yang terjebak itu memilih berdiam diri di tempat aman ketimbang menyelamatkan kendaraan roda dua yang terseret banjir hingga ratusan meter di tengah Jalan Raya Mahar Martanegara.

"Kalau motornya kurang tahu, karena lumayan jauh terbawa banjir. Tapi kalau orangnya selamat, itu juga setelah banjir agak reda. Kalau memaksa lewat mungkin terseret juga," kata Yahya.

Sementara itu Lurah Cigugur Tengah Rusli Sudarmadi membenarkan adanya motor yang terseret arus banjir di Jalan Raya Mahar Martanegara.

"Betul ada sepeda motor yang terseret (banjir). Saat ini masih kita cari informasi soal pengendaranya," kata Rusli.

Menurut Rusli, pengendara itu memaksa melintas saat arus banjir tengah mengakir deras. Sementara kendaraan lain memilih menepi menunggu hingga banjir di ruas jalan tersebut reda.

"Jadi memaksa lewat, padahal arusnya deras. Motornya terseret di sepanjang jalan, kalau pengendaranya informasinya selamat," tutur Rusli.

Banjir di sejumlah wilayah

Selain menerjang ruas Jalan Mahar Martanegara, banjir juga sempat merendam ruas Jalan Nasional yakni Jalan Raya Cimindi dan beberapa obyek vital seperti SPBU Cimindi.

Tak luput perumahan warga di Kompleks Graha Indah, Cicendo, Kota Bandung yang berbatasan dengan Kota Cimahi juga ikut terdampak banjir luapan sungai Ciwarda.

Sebagian rumah yang berada lebih rendah dari dinding pembatas sungai ikut terendam banjir, warga perumahan pun tampak kerepotan menyelamatkan barang berharganya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, lumpur sisa material banjir juga menggenangi jalan kompleks tersebut. Petugas keamanan kompleks dan warga bersama-sama membersihkan sisa lumpur di jalan sebagian warga membersihkan rumah yang terendam banjir.

"Sudah sering kejadian, apalagi kalau hujannya deras. Jadi airnya meluap dari sungai," ungkap Suryanto, warga setempat.

Menurutnya, banjir itu terjadi karena aliran sungai tersendat sebuah bangunan yang berada di atasnya. Akibatnya, arus air di sungai tersebut tidak sepenuhnya tertampung dan meluap.

"Karena salurannya tersendat bangunan, harusnya kan mengalir terus ke seberang, nah kalau ini enggak jadi meluap," papar Suryanto.

Tak berlangsung lama, banjir itu pun surut kembali usai hujan deras mereda. Banjir tersebut menyisakan material lumpur dan sampah plastik di lokasi bekas banjir.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/20/200507578/diguyur-hujan-1-jam-kota-cimahi-diterjang-banjir-motor-hanyut-terbawa-arus

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com